Pati, tvOnenews.com - Kekeringan yang melanda wilayah pantai utara Jawa, menyebabkan debit air sejumlah waduk di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengering.
Di Waduk Gunung Rowo misalnya, kini debit airnya hanya tinggal sekitar tujuh belas persen sehingga tidak lagi bisa digunakan untuk irigasi pertanian.
Areal Waduk Gunung Rowo yang berlokasi di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini, kini debit airnya menyusut drastis, tersisa 800 ribu meter kubik, dari total kapasitas 4,8 juta meter kubik.
Selama ini air waduk seluas 320 hektar tersebut menjadi tumpuan petani untuk pengairan sekitar 3.000 hektar lahan pertanian di empat kecamatan. Keempat Kecamatan yang menggantungan air irigasi dari Waduk Gunung Rowo tersebut adalah Kecamatan Tlogowungu, Trangkil, Wedarijaksa dan Kecamatan Pati Kota.
Operator pengelola Waduk Gunung Rowo, Edy Prasetyo mengatakan, dengan terus menyusutnya debit air tersebut, pintu air waduk tidak lagi dibuka untuk pengairan.
“Debit air saat ini sekitar delapan ratus ribu meter kubik, dari top elevasi sekitar empat juta delapan ratus ribu meter kubik,” ujar Edy Prasetyo, Jumat (1/9/2023).
Air yang tersisa di waduk, kata Edy hanya digunakan untuk pembasahan tanggul agar tidak mengalami keretakan dan untuk pengairan areal persawahan di sekitar waduk.
“Kalau ini untuk irigasi daerah bawah ya sudah nggak bisa. Soalnya mengingat batas minimal airnya nggak sampai, ini untuk keamanan bendungan itu sendiri. Kalau untuk irigasi yang kecil kecil yang dekat waduk sini saja, paling ya hanya sampai dua puluh hari kedepan,” pungkasnya.
Sementara itu, menyusutnya debit air di Waduk Gunung Rowo ini dimanfaatkan warga sekitar untuk mencari ikan. Karena kondisi waduk yang dangkal, warga bisa mendapatkan tangkapan ikan dalam jumlah besar. (arm/buz)
Load more