Kartini mengungkapkan menderita penyakit kanker payudara sejak dua tahun terakhir.
“Sudah dua tahun ini (menderita kanker payudara). Untuk pengobatan ya hanya saya taburi domex kalau luka. Sebelumnya ya obat dari pak dokter, dari Apotek,” jelasnya.
Untuk melakukan perawatan dan pengobatan kanker yang dideritanya, Kartini enggan untuk berobat ke rumah sakit. Meski dari petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dukuhseti sudah menawarinya untuk dibawa ke rumah sakit.
"Kalau di rumah sakit tidak ada yang menunggui. Jadi dulu memang saya tidak mau. Tapi kalau ada yang membantu selama perawatan saya manut saja. Selama ini, pengobatannya cuma saya baluri obat saja," kata dia.
Sementara itu, petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dukuhseti, Ika Fitrianingrum mengaku kesulitan mengajak Kartini berobat. Namun ia akan berusaha untuk membawa perawatan kanker payudara ke rumah sakit agar tertangani dengan baik.
"Karena selama ini, perawatan kanker payudara hanya dilakukan secara mandiri. Itupun hanya dengan mengoles obat luar dan diberi bantalan kain. Takutnya ini tidak higienis dan bisa mengakibatkan sakit Mbah Kartini semakin parah. Apalagi saat ini ada benjolan juga di bagian kepala," jelasnya.
Selanjutnya, Ika akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan penanganan terbaik bagi Kartini. Karena selain tidak mendapat bantuan sosial, Kartini juga tipikal orang yang enggan merepotkan orang lain.
Load more