"Paling utama kesederhanaan, itu nomor satu. Bapak itu sederhana, enggak banyak omong. Dari bapak, saya juga belajar bagaimana mengontrol emosi. Seberat apapun masalah, pikiran, jangan sampai keluarga tahu," katanya.
Selain itu, Rahajeng juga mengenang ayahnya sebagai sosok negarawan karena apa yang dipikirkan sepanjang hidupnya adalah untuk negara, dan ingin meneruskan perjuangan mendiang dengan maju sebagai legislator lewat partai yang sama.
"Dari temen-temen almarhum, menurut mereka, bapak itu lebih dari seorang politisi. Negawaran yang sepanjang hidup dipikirkan untuk negaranya. Bahkan, keinginan terakhir almarhum akhirnya terwujud, ingin meninggal dalam masa tugas," katanya.
Sementara itu, mantan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengenang mendiang Tjahjo Kumolo sebagai tokoh nasional dan pejuang partai yang benar-benar bisa menciptakan banyak kader militan.
"Termasuk saya ini, mentornya juga beliau. Sampai dengan saat ini, kami mengenang beliau sangat luar biasa, sebagai kader ideologis dan ide-idenya juga sangat cemerlang," katanya.
Selain itu, Supriyadi yang kini duduk di Komisi D DPRD Kota Semarang juga mengenal Tjahjo sebagai sosok yang baik dan ramah terhadap siapapun tamu yang berkunjung.
"Ketika ada tamu dari mana, siapapun, selalu welcome, Selalu memberikan solusi yang terbaik untuk kawan, sahabat, dan tamu-tamunya. Itu yang tertanam pada saya sebagai kader," katanya. (ant/ebs)
Load more