Semarang, tvOnenews.com - Berbagai cara dilakukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah untuk mewujudkan Pemilu yang jujur dan bersih.
Salah satunya dengan menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan tema “Mari Bangkit Bersama Awasi Pemilu 2024 Untuk Wujudkan Pemilu Bermartabat Melalui Seni dan Budaya”.
Kegiatan yang menyasar kelompok seni dan budaya, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) se- Kabupaten Semarang ini bertujuan untuk mengajak kelompok seni dan budaya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang M. Talkhis mengatakan, terdapat potensi pelanggaran pemilu dengan memanfaatkan seni dan budaya. Hal ini pernah terjadi di Kabupaten Semarang pada masa kampanye tahun 2019.
" Pernah ada pagelaran wayang ditumpangi politik. Pada masa kampanye Pemilu 2019 ada pagelaran wayang kulit di salah satu desa menghadirkan dua calon legislatif yaitu calon anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dan calon anggota DPRD Kabupaten Semarang. Mereka menumpangi kegitan itu untuk menyampaikan sumbangan dan sudah diproses sampai pengadilan," ungkapnya pada Senin (29/5/2023).
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, Talkhis menambahkan Bawaslu Kabupaten Semarang sering berkomunikasi dengan kelompok seni dan budaya.
Komunikasi dilakukan untuk menyamakan persepsi terkait potensi kegiatan-kegiatan seni dan budaya apabila ditumpangi oleh kepentingan politik bisa menjadi pelanggaran pidana pemilu maupun pelanggaran administrasi pemilu.
Load more