Supervisor PT Bukaka Teknik Utama, Sindu Yoga mengatakan, frekuensi yang keluar saat uji beban di atas jembatan hasilnya berdasarkan ekspektasi yang diinginkan oleh pihaknya. Uji jembatan juga menunjukkan kategori sangat bagus dalam proses pengujian.
“Uji coba ada dua metode, dinamis getaran dan stastis. Dinamik dengan hasil getaran 2,54 Hz jadi kurang lebih sudah memenuhi standar. Sudah sesuai yang kita rencanakan. Lalu lintas kita buka lagi dengan kondisi aman. Jembatan aman digunakan,” kata Supervisor PT Bukaka Teknik Utama, Sindu Yoga, Jumat (5/5/2023).
Sindu menambahkan, setelah uji keamanan, alat SHMS akan terus dipasang untuk memonitor beban kendaraan yang lewat di atas jembatan Juwana sisi utara. CCTV juga dipasang di jembatan ini.
“Kita lakukan monitoring terus dengan alat SHMS ini. Jembatan ini bisa tahan 50 tahun. Bisa menahan sekitar 490 ton sampai 510 ton (dalam satu waktu),’’ kata dia.
Sementara itu, Construction Manager PT Baja Titian Utama, anak usaha dari PT Bukaka Teknik Utama, Fathoni mengungkapkan, umur jembatan layaknya tubuh manusia. Semakin banyak beban potensi kerusakan yang terjadi juga sangat cepat. Sehingga umur jembatan bisa saja lebih cepat dari prediksi yang dikatakan.
Fathoni menuturkan untuk melakukan analisis dan pencegahan pendeknya umur jembatan pihaknya telah memasang sensor di arah masuk jembatan. Nantinya sensor yang disertai CCTV akan digunakan untuk memantau kendaraan yang melintas di atas jembatan Juwana sisi utara dan melaporkan hasil pantauannya kepada dinas terkait.
“Kita rekam kalau ada overload dan sebagainya. Jadi untuk memantau umur jembatan. Kalau ada overload bisa ketahuan. Kita laporan ke Bina Marga. Semakin overload bisa mengurangi umur jembatan,’’ pungkasnya.
Load more