Gresik, tvOnenews.com- Sungguh diluar dugaan, rupanya tersangka Muhammad Qo'ad Afa'ul Kirom( 29) mempunyai alasan sendiri kenapa dirinya tega menghabisi nyawa anak kandungnya. Tersangka menyampaikan jika motif membunuh anak kandungnya sendiri lantaran dia ingin putrinya yang masih berusia 9 tahun itu segera masuk surga.
Alfan sapaan akrab pelaku itu menyebut, tega membunuh anaknya dengan cara menusuk punggung anaknya hingga tewas, supaya sang buah hatinya bisa hidup tenang dan cepat masuk ke Surga. Sehingga hidupnya kelak tidak terbebani dosa-dosa orang tuanya.
Alfan mengaku, jika putrinya kerap mendapat ejekan dari teman seusianya. Utamanya soal perilaku dan profesi ibunya sebagai pemandu lagu alias LC di tempat karaoke.
"Saya ingin anak saya berada di surga, dia masih kecil tidak punya dosa. Supaya tidak melihat kelakuan dari ibunya," ujarnya.
Tersangka Alfan juga menyebut, jika istrinya tidak pantas menjadi seorang ibu. Dirinya menyesal menjalani hubungan rumah tangga dengan perempun yang ditemui di tempat hiburan tersebut.
"Istri saya tidak saya bunuh karena tidak pantas masuk surga. Biar dia lari dengan dosa-dosanya," imbuhnya.
Sementara itu Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra menyatakan, dari keterangan tersangka, motif pembunuhan selain karena ingin anaknya masuk surga dan juga kerena faktor ekonomi.
Meski demikian, tim penyidik terus melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut. Termasuk menunggu hasil tes kejiwaan dari RS Menur Surabaya.
"Meskipun hasil interogasi tersangka tidak terlihat menyesal sudah membunuh anaknya sendiri," kata Erika di Mapolres Gresik, Sabtu (29/4/2023).
Mantan Kasatlantas Polres Gresik itu juga menyebut, bahwa istri tersangka sudah tiga hari yang lalu pamit keluar rumah dengan alasan yang tidak jelas.
"Saat terjadi pembunuhan istri tersangka tidak dirumah, dia pamit untuk mengambil KTP tapi tidak kembali ke rumah sudah 3 hari yang lalu," imbuhnya.
Saat ini penyidik sedang mencari istri tersangka untuk dimintai keterangan. Keberadaannya sudah terdeteksi, tinggal melakukan pemanggilan.
"Posisi ibu korban sudah kami deteksi tinggal pemanggilan saja," kata mantan Wakapolres Jombang tersebut.
Seperti dikabarkan sebelumnya, bocah berinisial Z dihabisi oleh ayah kandungnya sendiri di rumah kontrakan Desa Putatlor, Kecamatan Menganti, Gresik, pada Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.
Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu meninggal dunia dengan luka tusukan di bagian punggung. Kemudian, jasad korban dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik. (mhb/ebs)
Load more