Semarang, tvOnenews.com - Kabid Labfor Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Slamet Iswanto mengungkapkan, hasil uji laboratorium terhadap 12 korban yang dibunuh Slamet Tohari, dukun maut asal Banjarnegara, dalam tubuhnya mengandung sianida.
Hal itu juga diperkuat dengan ditemukannya 2 butir serbuk apotas yang mengandung potasium sianida, dan tablet klonidin atau obat antihipertensi yang punya efek kantuk.
Menurut Kabid Labfor, sianida punya efek yang cepat dan mampu merusak sel-sel di dalam tubuh dalam rentang waktu sekitar 1 hingga 5 menit.
Jika ditelan dalam jumlah yang cukup banyak, orang bisa meninggal dalam 5 menit.
"Sianida adalah senyawa beracun dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh ketika tertelan. Sedangkan, klonidin adalah obat antihipertensi golongan penghambat reseptor alfa agonis kerja sentral. Dua belas korban itu positif mengandung sianida. Jadi bisa diambil kesimpulan korban meninggal karena sianida," tegas Kabid Labfor, Kamis (7/4/2023).
Dalam praktiknya lanjutnya, kedua pelaku menggunakan dua zat tersebut sebagai syarat dalam ritual penggandaan uang. Pelaku diminta untuk menelan dua zat tersebut.
"Penggunaan dua jenis pil itu merupakan modus dari pelaku," jelasnya.
Load more