Memperingati Hari Raya Nyepi, Pawai Ogoh-ogoh Pertama Kali Digelar di Solo
Memperingati hari raya Nyepi, tahun baru Saka 1945/2023, kota Solo, Jawa Tengah, menyelenggarakan pawai Ogoh-Ogoh, di pusat Kota Solo, Sabtu (18/3/2023) sore.
Minggu, 19 Maret 2023 - 00:47 WIB
Sumber :
- Effendy Rois
Solo, tvOnenews.com - Memperingati hari raya Nyepi, tahun baru Saka 1945/2023, kota Solo, Jawa Tengah, menyelenggarakan pawai Ogoh-Ogoh, di pusat Kota Solo pada Sabtu (18/3/2023) sore.
Pawai ogoh-ogoh yang baru pertama kali digelar ini, berlangsung meriah, dengan disaksikan ribuan warga Solo, yang memadati jalanan kota di sepanjang Jalan Jendral Sudirman.
Pawai ogoh-ogoh ini diikuti sebanyak 23 kelompok budaya tidak hanya dari Solo raya, namun juga dari Bali hingga Yogjakarta.
Mereka menampilkan aneka Ogoh-ogoh, yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Pawai dimulai dari Plaza Balaikota, memutari jalan Jendral Sudirman hingga finis kembali di Plaza Balaikota. Kemeriahan pawai sudah sangat terasa sejak siang hari.
Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang hadir dalam pawai tersebut, juga terlihat cukup antusias
Gibran, bersama putranya, Jan Ethes, yang tampil imut dan menggemaskan mengenakan kemeja putih, udeng serta kamen khas Bali.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Solo, Ida Bagus Komang Sarnawa, mengaku sangat terharu dengan perayaan Hari Raya Nyepi, pertama kalinya di Solo tersebut.
"Kami sangat haru sekali baru pertama kali ini umat Hindu yang sedikit di Surakarta ternyata terwujud toleransi yang ada di kota Surakarta," ungkapnya.
Dipusat kota Solo, khususnya di Jalan Jendral Sudirman, dibuka ruang seluas luasnya oleh pemerintah kota untuk menampilkan nilai-nilai kekhasan masing-masing agama atau kepercayaan, tradisi, dan lain sebagainya. Sebagai wujud toleransi dan kebhenekaan dan kerukunan.
"Bagus, semoga tahun depan tambah rame. Kita menyediakan banyak ruang untuk semua agama, semua kepercayaan, komunitas, asosiasi apapun. Silahkan pasti kami support, tempatnya ada. Kita buka ruang seluas-luasnya untuk semua," ujar Gibran.
Usai pawai berlangsung, dilanjutkan dengan pentas seni budaya yang berlangsung di depan Plaza Balaikota. (ers/ade)
Load more