Menurut Bupati hal tersebut perlu terus dikembangkan, sehingga lebih banyak lagi masyarakat di Kaligending bisa ikut merasakan adanya gas metana. Pihaknya mengupayakan bantuan CSR untuk penambahan alat agar bisa semakin berkembang.
"Ini yang mengelola masyarakat sendiri, jadi harus kita dorong agar jaringannya bisa semakin luas. Tentu harus dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Kalau sementara ini, pemakaian masih dibatasi per tiga jam, karena energi yang dihasilnya juga belum banyak," terang Bupati.
Dari pengelolaan sampah di TPA Kaligending saat ini sudah ada 35 rumah yang menggunakan gas metana untuk kebutuhan memasak keluarga.
"Jadi sudah tidak lagi menggunakan gas elpiji, pakenya gas metana dari sampah. Semua kita berikan gratis," pungkasnya. (Wkn/Buz)
Load more