"Usai pertandingan selesai dengan skor sama kuat 1-1, kemudian suporter Laskar Mahesa Jenar membubarkan diri masing-masing," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.
Di samping itu, ia akui penembakan gas air mata yang dilakukan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur.
"Jadi kami terpaksa menembakan gas air mata karena para suporter menghiraukan arahan kepolisian," ujarnya.
“Gas air mata itu adalah tahapan setelah upaya kepolisian dilakukan sebelumnya. Sudah diperingatkan secara lisan kemudian diingatkan dengan sound-sound yang kita miliki lalu mobil pengendali massa kemudian diingatkan berkali-kali. Apalagi ketika ada lemparan ke arah petugas itu juga masih diingatkan,” katanya di lokasi kejadian.
Lalu ketika semakin brutal, ia sebutkan serangan ke petugas kemudian tahapan gas air mata itu diluncurkan.
Lebih lanjut menegaskan, tembakan gas air mata tidak ditargetkan ke suporter. Oleh sebab itu tak ada korban jiwa bahkan korban luka akibat penembakan gas air mata.
“Penembakan itu di luar area stadion diluar pagar di jalan. Estimasi massa perkira 1500 bakal lebih,” ujarnya.
Load more