Pastikan Daerah Sulit Bisa Terjangkau Bantuan, Kepala BNPB Gunakan Motor Sambangi Pengungsian di Kecamatan Pacet
- BNPB
Cianjur - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto kembali menyambangi pos pengungsian menggunakan sepeda motor pada Minggu (27/11/2022).
Kali ini Kepala BNPB mengunjungi dua kecamatan, yakni Kecamatan Pacet dan Sukatani.
Meskipun diguyur hujan, Kepala BNPB dan rombongan tetap berupaya menjangkau daerah yang dituju.
Suharyanto menyapa warga serta menyampaikan bahwa hal-hal yang menjadi kebutuhan warga yang belum terpenuhi akan didistribusikan pada esok hari.
“Kami membawa bantuan logistik, matras dan selimut untuk bapak, ibu, anak-anak di sini,” ujar Suharyanto.
“Jika ada kebutuhan yang belum terpenuhi, ketua RT atau RW dapat menyampaikan ke babinsa setempat dan besok akan kami langsung distribusikan kembali ke sini,” jelasnya saat berkunjung ke Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Minggu (27/11).
Suharyanto mengungkapkan kunjungannya ini untuk memastikan daerah-daerah terpencil tidak kekurangan bantuan.
“Kami memastikan bantuan terdistribusi hingga daerah-daerah terpencil,” terangnya.
“Walaupun memakai motor dan ransel, tapi kami berusaha jangan sampai ada yang belum mendapatkan bantuan,” ungkapnya.
Saat berinteraksi dengan warga, Suharyanto turut mengemukakan bahwa para warga yang ingin mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga untuk sementara waktu, akan mendapatkan bantuan dana tunggu hunian sebesar Rp500 ribu.
“Bapak-ibu yang meninggalkan tenda dan bertolak ke rumah kerabat atau terangga, khususnya yang masuk dalam kategori rumah rusak berat, akan mendapatkan bantuan dana tunggu hunian sebesar 500 ribu per bulan bagi per kepala keluarga,” terangnya.
Mekanisme penyaluran dana tunggu hunian mulai dari Kementerian Keuangan akan mendistribusikan ke BNPB, lalu langsung disalurkan ke kabupaten/kota terdampak sesuai data yang dilaporkan.
Kepala BNPB turut menyampaikan perkembangan pembangunan hunian atau rumah contoh untuk warga terdampak gempa bumi.
“Rumah contoh sudah kami proses di masing-masing kecamatan, hari ini final pemeriksaan dari pihak Kementerian PUPR,” tuturnya.
“Akan dimulai dari Kecamatan Cugenang dahulu karena paling banyak terdampak di sana, secara bertahap semoga dengan cepat dan efisien dapat memenuhi penggantian rumah rusak para warga terdampak,” lanjut Suharyanto.
Load more