Jakarta – Soal mahasiswa IPB terjerat pinjol (pinjaman online), Rektor IPB Arif Satria segera menempuh empat langkah ini.
"Pertama, membuka posko pengaduan. Kedua, memilah-milah tipe kasus yang ada. Saat ini, sedang kami petakan tipe masalahnya," ujar Arif, Selasa (15/11/2022).
Ketiga, lanjuti Arif, pihak kampus mempersiapkan bantuan hukum untuk mahasiswa IPB terjerat pinjol.
Keempat, IPB akan melakukan upaya peningkatan literasi keuangan untuk para mahasiswanya.
Selain keempat langkah itu, IPB juga sedang dalam komunikasi dengan para mahasiswa yang diduga terjerat kasus ini.
Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti menyatakan sangat prihatin mendapati beredarnya berita mahasiswa IPB terjerat pinjol.
"Saat ini, melalui para wakil dekan, kami sedang mengumpulkan data dan melakukan crosscheck serta mendalami informasi yang kami peroleh," kata Yatri.
Pasalnya, mahasiswa IPB terjerat pinjol didatangi penagih utang ke rumahnya untuk menagih utang yang berkisar antara Rp3 juta-Rp13 juta.
Padahal, awal mulanya mereka berinvestasi untuk jualan online. Namun, nyatanya tidak menguntungkan.
Para mahasiswa diduga terpengaruh oleh kakak tingkatnya untuk masuk ke grup WhatsApp usaha penjualan online.
Mahasiswa IPB terjerat pinjol diminta investasi ke usaha tersebut dengan keuntungan 10 persen per bulan dan meminjam modal dari pinjaman online.
Namun, keuntungan tidak sesuai dengan cicilan yang harus dibayarkan kepada pinjaman online hingga para mahasiswa mulai resah saat ditagih debt collector.
Kini, mahasiswa IPB terjerat pinjol mulai berinisiatif melapor ke Polresta Bogor Kota. (ant/nsi)
Load more