Usai penandatanganan tersebut, kelompok pabrik Jababeka bakal mengembangkan solusi dekarbonisasi di Kawasan Industri Jababeka dengan target mencapai emisi karbon nol bersih sebelum tahun 2050 untuk mendukung target net zero emission Indonesia pada tahun 2060.
Chair of the B20 Energy, Sustainability, and Climate Change, Nicke Widyawati mengatakan usaha meningkatkan penggunaan solusi energi terbarukan penting untuk menurunkan emisi karbon dari aktivitas industri.
"Tetapi untuk mencapai dekarbonisasi membutuhkan kolaborasi antar banyak pemangku kepentingan. Jadi, kami mencari perusahaan tambahan di Jababeka untuk bergabung dengan kelompok baru ini," kata Nicke yang juga menjabat selaku Direktur Utama Pertamina.
Kawasan Industri Jababeka yang memiliki luas 5.600 hektare adalah kompleks industri untuk manufaktur dan operasi lainnya dari lebih dari 2.000 perusahaan dari 30 negara, termasuk perusahaan internasional terkemuka dan lokal.
Klaster industri baru itu membawa pendekatan multi-pemangku kepentingan yang terkoordinasi untuk mencapai dekarbonisasi industri.
Adapun bidang minat utama dari klaster tersebut mencakup panel surya atap; pengelolaan limbah organik; manufaktur sirkular; mobilitas listrik; dan mengeksplorasi solusi hidrogen dan penangkapan karbon, pemanfaatan, dan penyimpanan (CCUS).(ant/muu)
Load more