Garut, Jawa Barat - Ratusan buruh di Garut turun ke jalan. Mereka mengepung kantor DPRD Garut untuk menuntut harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi kembali diturunkan.
Aksi massa ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian karena kaum buruh terus berdatangan dari perusahaannya menuju titik aksi.
Mereka mengepung kantor DPRD Garut yang berada di Jalan Patriot Tarogong dengan menutup akses jalan tersebut.
“Imbas kenaikan harga BBM membuat dampak kehidupan tak stabil antara biaya kebutuhan sembako, biaya sekolah anak dan biaya kehidupan sudah tidak diperhatikan oleh pemerintah maupun wakil rakyat," tegas orator aksi di mobil komando, Selasa (13/9/2022).
Pengurus konfederasi kongres aliansi serikat buruh Indonesia (Kasbi) Yosef Rahmat mengatakan tuntutan aksi ini terkait BBM subsidi naik, termasuk penyesuaian upah efek BBM naik.
“Massa yang hadir dari serikat buruh dan sarbumusi. Pascakenaikan BBM kebutuhan pokok melambung tinggi. Intinya, ingin harga BBM turun lagi," kata Yosef.
Menurutnya, bantuan langsung dampak BBM subsidi naik senilai Rp 600 ribu dianggap tak optimal.
“Bantuan subsidi langsung yang Rp 600 ribu itu nggak optimal. Ada juga yang tak terdata,” ujarnya.
Massa aksi meminta wakil rakyat mendengar keluh kesah masyarakat disaat BBM naik.
Apabila pemerintah tetap tak mau menurunkan harga BBM, maka mereka meminta upah minimum kabupaten (UMK) Garut sebesar Rp 1,9 juta per bulan dinaikan sebesar 35 persen.
Hal itu diminta agar penyesuaian upah dengan pengeluaran biaya hidup usai BBM naik bisa seimbang. (thh/nsi)
Load more