Jakarta - Setelah pada tahun lalu digelar secara hybrid dengan 150 pelari in person dan 500 peserta di jalur virtual run, tahun ini semua kegiatan diadakan secara in person.
Para pelari berdatangan dari berbagai kota dan provinsi, menuju ke Jatinangor, Sumedang, untuk menjajal kembali kemampuan mereka berlari trail di sini. Kegiatan diadakan pada Minggu, 11 September 2022.
Flag off akan berlangsung on time sejak pukul 05:00 dini hari, dimulai dengan melepas kategori 42K. Selanjutnya berturut-turut adalah 05:30 kategori 21K; 05:45 kategori 10K dan 06:00 kategori 5K.
Sebagaimana tahun lalu, kembali tahun ini tersedia kategori 42K (Trail Marathon) dan 21K (Trail Half Marathon). Hanya saja, demi merespon permintaan sejumlah pelari yang hendak mulai berlari trail, maka dibuka lagi kategori 10K (Fun Trail) dan 5K (Family Trail).
Sebanyak 600 peserta akan terbagi empat kategori yaitu 100 pelari pada Kategori 42K; 150 pelari pada kategori 21K; 150 pelari pada kategori 10K dan 200 pelari pada kategori 5K.
Sebagaimana lazimnya lomba lari trail, kepada peserta pun ditetapkan ketentuan mandatory gears. Hal ini berlaku pada semua kategori, meski terdapat sejumlah perbedaan menimbang tingkat kesulitan yang ada.
“Tentu pada kategori 42K dan 21K kelengkapan mandatory gears lebih banyak secara item dibandingkan kategori 10K dan 5K, mengingat medan berlari pun lebih berat,” kata Safrita Aryana, Race Director Unpad Manglayang Trail Running 2021.
Pada umumnya pelari trail peserta Unpad MTR ini telah memahami hal ini demi kenyamanan dan keselamatan mereka dalam berlari trail. Cut Off Time berlaku 7 jam untuk 42K; 6 jam untuk 21K; 2 jam untuk 10K dan 1,5 jam untuk 5K. Diharapkan acara resmi ditutup pada pukul 17:00 dengan berakhirnya Cut Off Time 42K.
Adapun jalur lari relatif sama dengan tahun lalu, yaitu akan mengambil lintasan dari Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor ke arah Batu Beureum, melalui Bumi Perkemahan Kiara Payung. Bilapun ada perbedaan, itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini setelah jalan tol Bandung – Sumedang dibuka dan terdapat exit gate pada area jalur lari. Penyesuaian relative mudah, dan tidak akan membuat pelari terganggu pada jalurnya.
Sama seperti tahun lalu, pelari yang mengambil rute Marathon dan Half Marathon, akan mendapat suguhan trek hingga ketinggian menuju puncak 1818 MDPL. Hal ini memberi nilai istimewa mengingat medan lari di Gunung Manglayang relatif menantang para pelari trail bila dilihat dari kontur dan karakter jalur. Gunung Manglayang sendiri dipilih menjadi lintasan lari karena posisinya persis di belakang Kampus Unpad Jatinangor.
Selain itu juga merupakan “ruang” latihan anggota Palawa atau Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Unpad yang menjadi bagian dari penggagas kegiatan ini. Bilapun
Hal yang istimewa lagi, tahun ini Unpad Manglayang Trail Running telah mendapat point ITRA sebanyak dua poin untuk kategori 42K dan satu poin untuk kategori 21K. Terkait upaya memenuhi ketentuan ITRA tersebut, sejumlah penyesuaian dilakukan, di antara mengurangi satu titik pos hidrasi pada kategori 42K dan 21K.
“Jangan khawatir, pengurangan ini sudah diperhitungkan dengan baik sehingga tidak memberi dampak negatif bagi peserta,” lanjut Safrita Aryana.
Keuntungan poin ITRA bagi pelari adalah secara otomatis peserta yang finish sesuai Cut Off Time (COT) akan mendapatkan poin untuk dikumpulkan agar dapat mengakses sejumlah race trail di luar negeri yang tergabung dalam ITRA. Sebagai gambaran, lomba lari trail legendari UTMB (Ultra Trail du Montblanc) menetapan poin ITRA sebagai syarat bagi pesertanya.
Sejumlah pelari trail dari berbagai wilayah telah berada di Jatinangor, bahkan sejak beberapa pekan lalu, sudah pula berlatih mandiri menjajal jalur. Para juara dan pemenang tahun lalu pun hadir bergabung sebagai peserta. Boleh dikatakan Unpad MTR 2022 ini menjadi ajang adu jago para jawara trail dalam menjajal keandalan mereka mendaki dan turun Gunung Manglayang.
Sebagaimana dicanangkan sejak awal, konsep kegiatan ini juga mengusung semangat menjaga lingkungan melalui penghijauan Kawasan. Dan telah diterapkan konsep melestarikan lingkungan hidup melalui kegiatan bertema “1 Pelari 1 Pohon” secara konsisten.
Kali ini akan ditanamkan 600 pohon pada Kawasan hutan Gunung Manglayang, terutama di lereng-lereng yang menjadi sumber ekonomi penduduk setempat. Penduduk dan kelompok tani pun dilibatkan untuk memantau tumbuh kembang pohon-pohon tersebut.
“Kami memanfaatkan teknologi dengan mengembangkan aplikasi untuk ini,” ujar Juston Pangaribuan, Ketua Panitia Unpad MTR 2022.
Adapun pohon yang ditanam dipilih ragam dengan jumlah terbanyak adalah pohon buah, sehingga diharapkan akan mendatangkan manfaat ekonomi secara langsung bagi penduduk. Beberapa jenis pohon buah di antaranya adalah alpukat dan manggis.
Untuk mengeksekusi lomba lari trail ini, Panitia menggandeng IdeaRun selaku race management. IdeaRun menerapkan standar tinggi pada pelaksanaan race termasuk pula penerapan standar Protokol Kesehatan secara update.
“Tim kami sudah berlari bolak-balik mendaki sampai puncak tertinggi Gunung Manglayang, dan senang sekali dengan jalurnya. Mudah-mudahan para pelari akan lebih happy nanti, dengan upaya kami mengelola fasilitas di lintasan,” ujar Safrita Aryana.
Sebagaimana pada kegiatan lalu, Unpad MTR 2022 didukung pula oleh IKA Unpad. Bergabung pula sponsor dari PT Timah, Bank Mandiri, Telkomsel, Medco Foundation, Bumi Rantau Energi, Bank Indonesia, Strive, Salomon, BPJS Ketenagakerjaan, Kimia Farma, Crystalin, Netfit.id.(chm)
Load more