Bogor, Jawa Barat - Kementerian Kesehatan menyebutkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia. Pasalnya penyakit ini tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan, namun juga sektor sosial dan ekonomi masyarakat.
Peningkatan kasus DBD terus terjadi terutama saat musim hujan. Kementerian Kesehatan mencatat di tahun 2022, jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia sampai dengan Minggu ke-22 dilaporkan 45.387 kasus. Sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus.
Menyikapi hal ini, dokter spesialis anastesi RSUD Cibinong Kabupaten Bogor, Arief Kurniawan mengatakan tenaga medis perlu untuk terus meningkatkan kapasitas keilmuannya menghadapi berbagai macam penyakit yang diderita masyarakat, salah satunya menghadapi DBD.
"Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu kedokteran semakin berkembang. Oleh karena itu, seorang dokter harus selalu mengupgrade ilmunya," kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).
Diketahui, data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa hingga pertengahan tahun ini, kasus DBD sudah dilaporkan di 449 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi dengan kematian tersebar di 162 kabupaten/kota di 31 provinsi.
Temuan Insidence rate DBD (jumlah kasus DBD per 100.000) tertinggi terjadi di 10 provinsi diantaranya Bali, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat dan DI Yogyakarta.
Dalam mengatasi penyebaran DBD, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian DBD terutama di daerah-daerah endemik.
Mengingat DBD cenderung meningkat saat musim hujan, Kementerian Kesehatan mendorong agar masyarakat aktif melakukan upaya promotif preventif melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
Selain langkah yang dilakukan pemerintah, Arief menambahkan perlunya peningkatan keahlian bagi tenaga medis, terutama dokter, jika menghadapi temuan penyakit baru, seperti Covid-19 dan yang terbaru penyakit cacar moyet atau monkey pox.
"RSUD Cibinong menggelar simposium dokter untuk memfasilitasi dokter umum dan dokter spesialis untuk mengupgrade ilmu nya," terang Arief seraya mengatakan simposium bakal digelar tanggal 3-4 September di IPB International Convention Centre.
Data terbaru pemerintah, kasus cacar monyet telah masuk di Indonesia. Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia bahkan telah memesan 2.000 dosis vaksin Monkeypox produksi Bavarian Nordic untuk melindungi masyarakat dari risiko penularan cacar monyet.
"Dari vaksinasi, kita sudah memesan vaksinnya 2.000 dosis dari Bavarian Nordic dibantu KBRI Denmark, karena ada vaksin Monkeypox di sana," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pemaparan tentang Monkeypox di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPRI di Jakarta, Selasa kemarin. (ito)
Load more