Bogor, Jawa Barat - Seorang pria ditemukan dalam kondisi terikat dan mulut terlakban di sebuah warung kosong di Kampung Citeureup, Desa Pabuaran, RT 04 RW 06, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Diduga pria yang berprofesi sebagai sopir truk pembawa gula tersebut adalah korban begal.
Menurut warga, Samsudin (54) pertama kali ditemukan kondisi korban sudah posisi tertelungkup dan masih hidup. Ia dibegal di sekitar wilayah Tiga Raksa dan dibuang di sekitar wilayah Gunung Sindur pada Rabu dini hari.
"Awalnya saya hendak pulang kerja, tapi sempat dipanggil rekan kalau ada orang terikat dengan mulut tertutup lakban. Ketika diperiksa ternyata benar, tapi korban masih hidup," kata Samsudin, Rabu (29/6/22).
Samsudin menuturkan, posisi korban tertelungkup di balik bale warung kopi kosong. Sehingga tidak terlihat langsung dari jalan raya.
"Saya lihat dan ternyata masih hidup langsung melaporkan ke RT, dan RT lapor ke Polsek setempat untuk dilakukan evakuasi karena korban masih hidup," ujarnya.
Menurut informasi, sebelumnya korban hendak mengirim gula dan sedang istirahat di rest area.
"Tiba-tiba ada kawanan pencuri, langsung mengikatnya kemudian dibuang dengan kondisi terikat," terangnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Gunungsindur AKP Suharto mengatakan kepada wartawan, Kamis (30/6/22), untuk tempat kejadian perkara di polsek Tigaraksa tapi lokasi penemuan korban di Gunungsindur.
"Jadi sopir tersebut sedang istirahat di Cikupa menunggu temannya untuk konvoi ke Tanjung Priok, tapi malah jadi korban pencurian kemudian dibuang ke wilayah kami," kata Suharto.
Berdasarkan keterangan dari korban, ia sedang tidur dan langsung dibegal oleh pelaku yang berjumlah 5 orang. Mereka mengikat korban dengan tambang dan membekap mulutnya dengan lakban.
Syamsudin ketika diselamatkan petugas setelah jadi korban begal
"Korban sempat disekap di kabin belakang dari pukul 02.00 dini hari, dan kami langsung koordinasi dengan pihak Polsek Cikupa, karena TKP di sana hanya lokasi pembuangan berada di Gunungsindur," ungkapnya. (ehl/act)
Load more