Garut, Jawa Barat - Jasa Pelayanan BPJS tidak kunjung dibayar selama 8 bulan lamanya. Ratusan pegawai RSUD dr Slamet Garut menggelar aksi demonstrasi. Selama ini para tenaga kesehatan yang digadang paling depan dalam urusan penanganan Covid-19, menyembunyikan manajemen yang amburadul di RSUD Garut.
Ratusan pegawai RSUD dr Slamet Garut, melakukan aksi demonstrasi di lapangan apel, Selasa (24/5/2022). Aksi tersebut dilakukan salah satunya karena akibat uang jasa pelayanan (Jaspel) BPJS yang seharusnya diterima, sudah hampir delapan bulan atau sejak Oktober 2021 belum diberikan.
Salah seorang nakes, mengatakan bahwa ia sejak Oktober 2021 hingga April 2022 belum menerima jasa pelayanan BPJS.
“Biasanya kami paling telat kami menerima uang jaspel ini tiga bulan. Ini sudah delapan bulan kami belum menerima,” kata Amad (nama disamarkan) yang identitasnya minta disembunyikan, Selasa (24/5/2022).
Aksi yang dilakukan oleh ratusan pegawai lainnya, bertujuan untuk meminta kejelasan dari manajemen RSUD dr Slamet. Uang jasa pelayanan BPJS, menurutnya adalah hak yang seharusnya diterima oleh mereka.
“Kalau diakumulasikan, setiap pegawai ini ditunggak jutaan pak. Padahal uang itu betul-betul kami butuhkan untuk keberlangsung keseharian di keluarga. Diantara kami ada yang sampai ngutang dulu untuk menutupi kebutuhan hariannya karena jaspel yang belum dibayar itu,” tambah dia.
Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengaku bahwa dirinya sudah meminta manajemen RSUD dr Slamet, untuk menyelesaikan persoalan jasa pelayanan yang belum dibayarkan.
“Saya kan sudah minta supaya itu diselesaikan. Direktur (RSUD dr Slamet) harus bertanggung jawab sebagai pimpinan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Saya sudah mengingatkan menegur langsung dalam apel virtual pada dua minggu lalu,"kata Rudy.
Masalah dengan tunggak menunggak jasa yang keringatnya sudah kering ini bukan kali pertama di RSUD dr Slamet Garut. Bupati Garut kerap dibuat pusing oleh pengelolaan manajemen Rumah Sakit Pemerintah Daerah ini.
"Selesaikan (jaspel BPJS) untuk Oktober, November, Desember, terutama mereka yang tidak menangani (pasien) Covid-19. Kalau yang menangani Covid-19 kebanyakan uangnya, khususnya dokter,” tutup Rudy. (thh/mg4/chm).
Load more