Serius Siapkan Pemekaran, Pemkab Indramayu Resmikan Tugu 0 Kilometer Indramayu Barat
- Antara
Selain penataan simbol wilayah, Pemkab Indramayu juga menyiapkan strategi penguatan ekonomi. Lucky menyebut, ke depan pembangunan di wilayah Indramayu Barat akan diprioritaskan untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Menurutnya, sentra ekonomi besar di wilayah Indramayu Barat masih terbatas. Karena itu, pemerintah daerah mendorong pengembangan kawasan industri di sejumlah kecamatan seperti Sukra, Patrol, Kandanghaur, hingga Gantar sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru.
Sebagai penunjang, Pemkab Indramayu juga merencanakan pembukaan exit tol baru di wilayah Gantar, tepatnya di antara KM 122 hingga KM 125, yang diyakini akan mempercepat arus investasi dan distribusi logistik.
"Di Indramayu Barat nanti akan ada banyak pabrik. Exit tol ini diharapkan bisa menopang perekonomian secara besar-besaran," ujarnya.
Lucky pun optimistis moratorium pemekaran daerah akan dibuka oleh pemerintah pusat dalam waktu dekat. Karena itu, seluruh persiapan dinilai harus dilakukan sejak sekarang.
"Kami terus berhusnudzon dan berpikir positif bahwa pemekaran bisa segera dibuka. Maka dari sekarang kita harus mempersiapkan semuanya,"katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Indramayu Syaefudin menambahkan, sebagai daerah induk, Pemkab Indramayu juga mempersiapkan aspek fiskal guna menopang daerah pemekaran sesuai ketentuan perundang-undangan.
"Sesuai regulasi, kabupaten induk memiliki kewajiban untuk membiayai satu sampai dua tahun. Karena itu, kita harus siap dari sisi fiskal," ujar Syaefudin.
Saat ini, Indramayu Barat masih berstatus sebagai rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB). Jika resmi mekar, wilayah tersebut akan mencakup Kecamatan Kroya, Haurgeulis, Gantar, Gabuswetan, Terisi, Kandanghaur, Bongas, Anjatan, Sukra, dan Patrol. Kecamatan Kroya diusulkan sebagai calon ibu kota karena dinilai memiliki posisi yang strategis.(chm)
Load more