Dwi menyampaikan pembuatan balon tersebut dilakukan oleh kalangan pemuda, anak-anak Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Panawuan, serta masyarakat umum yang dilakukan secara gotong royong selama beberapa hari sebelum Lebaran.
Dalam kegiatan tahun ini, kata dia, warga Panawuan membuat 10 balon, setiap satu balonnya menghabiskan dana sekitar Rp1 juta yang diterbangkan secara bertahap tergantung kondisi angin di lapangan.
"Kalau semuanya se-Panawuan kurang lebih 10 balon, hari ini baru sebagian yang diterbangkan karena kendala angin," katanya.
Ia menyampaikan tradisi tahunan itu tidak hanya untuk hiburan, melainkan sebagai ajang silaturahmi masyarakat dengan berkumpul bersama saat Hari Raya Idul Fitri.
Balon tersebut, kata dia, dibuat dari kertas minyak yang direkatkan menggunakan lem, kemudian diterbangkan dengan tenaga angin dari tungku api di bawahnya.
"Balon ini diterbangkan, dilepas bebas saja," katanya.
Load more