Inilah Kronologi Lengkap Unisba - Unpas
- Rubby Jovan-Antara
“Sebagian massa bahkan melompat pagar dan memaksa masuk ke dalam kampus. Padahal, bila benar mahasiswa, seharusnya sudah bubar sejak sore. Karena itu kami menduga ada pihak-pihak lain yang bertahan hingga malam,” katanya.
Sementara, terkait peristiwa tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada hari ini, Selasa (2/9) menemui pihak kampus, mulai dari rektor hingga mahasiswa Unisba untuk mendengarkan aspirasi dan berdialog langsung. Dalam keterangannya, Dedi secara tegas menolak unjuk rasa yang berujung anarkis, apa lagi sampai merugikan institusi pendidikan.
“Hari ini, kita bertemu, kemudian bertanya apa yang terjadi dan tadi saya sudah mendapat penjelasan secara komprehensif dari teman-teman presiden mahasiswa dan kemudian dari Pak Rektor, yang intinya menurut saya dalam kegiatan berdemonstrasi unjuk rasa saat ini sangat memiliki potensi masuknya berbagai kalangan, kelompok yang tidak ada kaitannya dengan kampus yang tidak ada kaitannya dengan tuntutan, sehingga sering terjadi chaos ketika pelaksanaan kegiatan,” ujarnya.
“Walaupun teman-teman yang dari presiden mahasiswa unisba ini kan jam 5 sudah pulang sudah kembali ke kampus dan tidak membuat kegiatan yang melawan undang-undang tidak ada keributan, tidak ada konflik sebenarnya tetapi yang terjadi kan tadi malam sesuai dengan penjelasan dari kedua belah pihak yaitu adanya kegiatan yang dilakukan di jalan raya penghadangan yang dilakukan oleh kelompok tertentu,” lanjutnya.
Dedi berjanji akan memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya. Ia juga menegaskan akan bekerja sama oleh semua pihak agar aspirasi tersebut dapat tersampaikan.
“Dari sisi sikap saya sebagai gubernur, saya melihat keinginan yang murni dari teman-teman mahasiswa untuk menyampaikan gagasan, pikiran, kajian akademisnya kepada pemerintah baik Gubernur maupun DPRD dan Pemprov Jabar bersedia untuk memfasilitasi nanti pimpinan DPR dan para ketua praksinya hadir dan saya minta seluruh mahasiswanya serentak untuk hadir menampilkan pendapat dan murni kalangan mahasiswa, sehingga pada waktu dialog tidak lagi ada orang yang lempar bom molotov tidak ada lagi orang yang melempar petasan atau kembang api yang justru bertentangan dengan prinsip semangat dialog itu,” tutupnya.(chm)
Load more