Bencana Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Meluas, Polisi Bantu Korban di Pengungsian
- tvOnenews.com - Denden Ahdani
Tasikmalaya, tvOnenews.com – Bencana pergerakan tanah di Kampung Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, terus meluas. Hingga Jumat (07/03/2025), jumlah kepala keluarga (KK) terdampak bertambah dari 103 KK menjadi 106 KK, dengan total 273 jiwa. Dari jumlah tersebut, 140 jiwa mengungsi di kantor desa, sementara 75 jiwa lainnya mencari tempat berlindung di luar area tersebut.
Di tengah kondisi sulit ini, Polres Tasikmalaya Kota bersama Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar hadir untuk membantu para pengungsi. Mereka memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, trauma healing bagi anak-anak, serta membagikan takjil untuk berbuka puasa.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh. Faruk Rozi, menegaskan bahwa bantuan ini adalah bentuk kepedulian kepolisian terhadap warga yang terdampak bencana, terutama di bulan Ramadan.
"Kami ingin meringankan beban para pengungsi yang harus menjalani Ramadan dalam kondisi sulit. Selain bantuan logistik, kami juga memberikan trauma healing bagi anak-anak agar mereka tetap semangat," ujar AKBP Faruk.
Ia menambahkan bahwa situasi pergerakan tanah semakin mengkhawatirkan, dengan jumlah rumah yang rusak terus bertambah.
"Kami berusaha membantu semampu kami. Semoga para pengungsi tetap tabah dan kondisi segera membaik," tambahnya.
Bantuan dari kepolisian disambut baik oleh warga di pengungsian. Salah satu pengungsi, Erni, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran aparat yang tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga memberikan dukungan moral.
"Alhamdulillah, kami merasa lebih tenang dengan kehadiran polisi di sini. Anak-anak pun terhibur dengan kegiatan trauma healing yang mereka adakan," ujarnya.
Selain itu, pembagian takjil dilakukan di dua lokasi, yakni di pusat bencana di musala tenda darurat dan di tempat pengungsian.
Hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan retakan tanah semakin membesar. Rumah-rumah yang sebelumnya masih aman kini mulai mengalami kerusakan, bahkan beberapa di antaranya sudah miring. Warga yang merasa terancam mulai meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman.
Sebagai langkah darurat, pemerintah merekomendasikan relokasi warga ke Kampung Sukahurip, yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi bencana. Lokasi ini dipilih sebagai alternatif hunian sementara bagi warga terdampak.
Load more