Kabupaten Bandung Barat Darurat Penumpukan Sampah, Buntut Pembatasan Ritase ke TPA Sarimukti
- tvOnenews.com - Ilham Ariyansyah
Bandung, tvOnenews.com - Buntut adanya aturan pembatasan ritase ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Kini sebagian wilayah di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menghadapi darurat penumpukan sampah.
Kepala UPT Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat, Imam Fauzi, menyatakan bahwa dengan hanya 17 ritase per hari, pelayanan pengangkutan sampah ke warga menjadi sangat terbatas.
Sedangakan kata Imam, Bandung Barat terdiri dari 16 Kecamatan yang membutuhkan 40 ritase setiap harinya. Namun Pemprov Jabar malah memberikan 17 ritase yang bisa diangkut ke TPA Sarimukti.
"Kabupaten Bandung memiliki 40 ritase dan Cimahi dengan tiga kecamatan saja memiliki jumlah yang lebih banyak. Ini membuat kami kewalahan,"kata Imam Fauzi sp10 Februari 2025.
Imam mengatakan bahwa sebelumnya pengangkutan sampah ke TPS Sarimukti berkisar antara 40 hingga 50 ritase per hari. Namun, dengan adanya pembatasan ini, hanya 17 ritase yang tersedia, menyebabkan sekitar 40 persen sampah di Bandung Barat tidak terangkut.
"Akibatnya, sekitar 700 ton sampah menumpuk di UPT Kebersihan. Dengan musim hujan seperti sekarang, tumpukan sampah ini menimbulkan bau menyengat dan mengganggu aktivitas warga," katanya.
Disisi lain menurut Kasubag UPT Kebersihan LH KBB, Syahria, menambahkan bahwa kebutuhan minimal pengangkutan sampah seharusnya mencapai 30 ritase per hari untuk menghindari penumpukan.
"Sebelum ada pembatasan, kami bisa mengangkut hingga 160 ton per hari. Sekarang hanya 85 ton, sehingga 75 ton sampah harus menumpuk setiap harinya,"kata dia.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemkab Bandung Barat tengah merencanakan pengadaan lahan seluas 1,8 hektare di Desa Sarimukti dengan anggaran sekitar Rp2,5 miliar. Lahan ini nantinya akan digunakan untuk fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi insinerator.
"Kami berharap dengan adanya fasilitas ini, volume sampah yang dikirim ke TPS Sarimukti bisa dikurangi karena sudah melalui proses pengolahan. Dengan begitu, masalah sampah di KBB bisa lebih terkendali,"pungkasnya.
(ila/ fis)
Load more