tvOnenews.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., didampingi Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama melakukan kunjungan kerja ke BNN Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Senin (912).
Mengawali sambutan, Kepala BNN RI memberikan apresiasi kepada Kepala BNN Kota Cirebon, Tunggul Sinatrio, S.I.K., M.H., beserta jajaran atas kinerjanya dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta pendampingan di lingkungan masyarakat. Keberhasilan tersebut dilihat dari berbagai program yang berhasil dicapai bahkan sampai melampaui target.
"Inilah yang Saya harapkan untuk jajaran Saya di daerah agar dapat menyentuh aspek semua lini, baik dari lingkungan sosial maupun lingkungan keagamaan, serta masyarakat sekitar," ujar Marthinus Hukom.
Adapun keberhasilan program tersebut diantaranya Tim Asesmen Terpadu (TAT) BNN Kota Cirebon yang berhasil melampaui target sebanyak 81 orang dari 20 orang yang ditargetkan, melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. PG Rajawali II Cirebon untuk menggaet para petani tebu dan menggandeng mantan penyalah guna narkotika. Selanjutnya, telah dilaksanakan screening tes urine sebanyak 18 kali dengan jumlah peserta sebanyak 965 orang pada lingkungan sekolah/kampus, pemerintah maupun pihak swasta.
Tidak hanya fokus pada bidang P4GN, BNN Kota Cirebon juga memberikan pendampingan di lingkungan masyarakat, seperti saat viralnya kasus penolakan pendirian geraja di Kelurahan Pegambiran, Kota Cirebon, melalui pendekatan humanis.
Terkait bidang pemberantasan, Kepala BNN RI berpesan kepada jajarannya untuk selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait pada saat melakukan razia, penyelidikan dan penyidikan kasus narkotika. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan konsekuensi yang nantinya akan dihadapi.
“Rekan-rekan harus tahu bahwa rekan-rekan sedang berperang melawan satu kejahatan yang terstruktur. Kejahatan yang teroganisir dan yang memiliki kekuatan-kekuatan struktural maupun kekuatan finansial. Narkoba ini kan bisnis, ketika Kita mengintervensi suatu pasar yaa mereka menganggap Kita sebagai rival," ungkapnya.
Kedepannya, Kepala BNN RI mengingatkan kepada BNN Kabupaten/Kota agar dapat bekerja sama dengan para para pemilik hiburan malam seperti karaoke, agar selalu memberikan imbauan kepada para pengunjung untuk tidak menggunakan narkotika. Ia juga berharap pemilik tempat hiburan turut aktif memberikan informasi kepada BNN jika terjadi peredaran gelap narkotika. Dengan adanya kerja sama tersebut, jika nanti pemilik tempat hiburan melanggar maka konsekuensinya dapat dilakukan penutupan.(chm)
Load more