"Saya pulang dari pasar jalan kaki, terus ada sekitar 15 motor ngagerung-gerung (menggeber knalpot bising) melempar batu ke saya ke kaki. Setelah itu, mereka balik lagi nyusul terus saya disiksa,"
Atang menjelaskan, setelah memepet kemudian para pelaku menganiaya dirinya secara membabi buta memakai bongkahan batu. Kemudian, temannya dibacok kepalanya menggunakan botol minuman keras. Pelaku pun sempat mengancam korban menggunakan senjata tajam jenis celurit.
"Kalau temen mah dihajar pake botol minuman, kalau saya mah pake batu. Senjata tajam ada jenis celurit, tapi cuma ngancam aja. Kalau batu mah dihajar ke kepala saya, kalau temen pake pecahan botol," jelasnya.
Atang mengaku, para pelaku menganiaya dirinya secara membabi-buta. Kemudian, setelah puas menganiaya, para pelaku langsung tancap gas melarikan diri.
"Tanpa basa-basi langsung hajar aja, sebelumnya gak ada apa - apa. Saat mereka menggeber motor, mereka berkata paling saya mati katanya. Habis keluaran darah, mereka langsung lari," ujar Atang.
Usai kejadian, Atang dan Rian langsung dilarikan ke klinik oleh warga. Ia berharap, kasus penganiayaan yang menimpa dirinya bisa segera terungkap.
Rencananya, pihak keluarga akan secepatnya melaporkan kejadian itu ke polisi
Load more