Depok, tvOnenews.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung kelebihan kapasitas akibat banyaknya volume sampah yang masuk. Bahkan, truk pengangkut sampah dari 11 kecamatan se-Kota Depok harus rela antre hingga 8 jam untuk menurunkan sampah-sampah itu.
Jidan, salah satu supir truk yang mengangkut sampah warga dari kecamatan Cinere mengatakan ia sudah antre berjam-jam menunggu giliran bongkar muat. Bahkan karena menunggu hingga malam hari, ia pun meninggalkan truknya dan pulang untuk tidur.
Senada dengan Jidan, Suhendar juga mengeluhkan hal yang sama. Bahkan dari depan jalan menuju area TPA saja, ia sudah mengantre hingga 3 jam.
Sementara, Kepala DLHK, Abdul Rahman mengatakan pembongkaran sampah ini paling cepat memakan waktu 2 jam hingga 8 jam. "Ngantre paling cepat 2 jam dan bisa sampai 8 jam," ujarnya.
Kata dia, lamanya antrean truk sampah yang masuk karena berbagai faktor. Salah satunya adalah volume sampah yang sudah sulit ditampung oleh TPA Cipayung. Bahkan petugas harus mengakali struktur sampah agar tidak ambles. Padahal, operasional pengangkutan truk berhenti setiap pukul 5 sore setiap harinya.
"Jam 17.00 WIB itu untuk menghentikan antrean mobil. Tapi sejatinya, teman-teman yang bekerja mengangkut sampah dari bawah ke atas, itu bisa sampai malam, bisa lembur. Kalau tidak sampai diangkat, besok paginya pembuangan pasti mampet lagi," ungkapnya.
Kata dia, petugas juga harus mengatur gunungan sampah tersebut. Karena struktur sampah tidak langsung padat sehingga harus diatur agar tidak longsor maupun amblas.
"Salah-salah kami menaruh (sampah), bisa turun lagi. Ketika turun dengan volume segitu, makan waktu, makan tenaga kerja. Makanya itu yang menyebabkan antrean kita terhambat," pungkasnya.
(mka/ fis)
Load more