Tangerang, Banten - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, menghentikan sementara layanan pemberian vaksin meningitis bagi jemaah umrah sejak 22 September 2022.
Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta, Naning Nugrahini di Tangerang, menjelaskan bahwa penghentian layanan vaksin tersebut dikarenakan stok dosis yang disediakan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai langka.
"Jadi di Soekarno Hatta sejak 22 September sudah tutup, karena dosis vaksinnya habis. Tapi nanti kalau sudah ada (vaksin meningitis) kami buka lagi," katanya.
Ia mengatakan, saat ini KKP Kelas I Soetta tengah berupaya mengajukan alokasi dosis vaksin ke beberapa Dinas Kesehatan yang ada di kota/kabupaten Tangerang untuk memenuhi kebutuhan dari para jemaah umrah.
Selain itu, lanjutnya, jika nantinya dari kebutuhan stok dosis terkumpul. Maka pihaknya akan membuka kembali layanan vaksinasi tersebut secara terbatas.
"Tapi tentu terbatas dan ada syarat khusus untuk penerimanya, ya, supaya tepat sasaran," ujarnya.
Ia mengungkapkan dalam kondisi keterbatasan stok dosis vaksin meningitis, kini para calon jemaah umrah penerima vaksin disyaratkan dengan penunjukan tiket pesawat penerbangan.
"Karena kalau tidak diatur seperti khawatir yang segera akan berangkat malah enggak dapat vaksin karena keduluan yang berangkatnya Desember. Karena paling enggak vaksin efektif itu peraturan Indonesia 14 hari sebelum keberangkatan," kata dia.
Diketahui, sejumlah kantor kesehatan pelabuhan (KKP) menghentikan pelayanan vaksinasi meningitis, termasuk kepada para calon jemaah umrah. Penghentian pelayanan itu berlaku hingga stok vaksin meningitis kembali tersedia.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M. Nur di Jakarta. Persoalan stok vaksin meningitis juga membuat sejumlah calon jemaah umrah di Juanda, Surabaya, tertunda keberangkatannya.
"Kelangkaan vaksin meningitis yang terjadi sekarang adalah sebuah kejadian luar biasa," katanya.
Kondisi tersebut, menurut Firman, bisa berdampak fatal. Khususnya terhadap pelayanan pemberangkatan jemaah umrah. Sebab, travel tidak bisa memberhentikan atau menahan animo masyarakat yang tinggi untuk beribadah ke Tanah Suci.(ant/chm)
Load more