Kata Shinto, odong-odong tersebut beroperasi sembari menyetel lagu dengan suara yang kencang.
Sehingga sang sopir tak mengetahui kedatangan KA Merak-Rangkasbitung saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu tersebut.
"Dari keterangan saksi-saksi juga diperoleh fakta bahwa saat berkendara odong-odong sedang memutar musik dengan suara yang cukup besar dan warga sekitar TKP juga penumpang telah memberi warning dengan suara keras kepada supir namun tidak didengar karena adanya noise," pungkasnya. (raa/ebs)
Load more