Denpasar, Bali - Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan dampak langsung yang diperoleh dari penyelenggaraan KTT G20 di daerah itu adalah perbaikan dan pembangunan infrastruktur senilai Rp 800 miliar dari pemerintah pusat.
"Pertemuan G20 memberi manfaat langsung dan tidak langsung. Manfaat langsungnya Bali memperoleh pembangunan infrastruktur atau sarana-prasarana dengan total anggaran lebih dari Rp800 miliar dari APBN," kata Koster di Denpasar, Jumat (18/11/2022).
Ia mengatakan infrastruktur tersebut tidak hanya digunakan untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20, melainkan lebih jauh untuk meningkatkan kualitas Bali sebagai destinasi wisata dunia.
Beberapa di antaranya adalah Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kawasan penyemaian mangrove di Tahura Ngurah Rai.
"Gedung VVIP itu sangat bagus, Presiden juga mengatakan itu bagus banget dan saya kira itu terbaik di Indonesia bahkan dunia, itu dihibakan kepada Pemprov Bali. Kita juga diberikan kawasan tempat penyemaian mangrove yang sangat indah, itu akan jadi destinasi wisata alam dengan penataannya yang sangat bagus," ujar Gubernur.
Selama perjalanan G20 di Bali, Gubernur Koster mengaku mendapat tugas pengawasan dan percepatan pembangunan serta penataan infrastruktur dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Adapun yang berlangsung di Bali selain pembangunan Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dan penataan mangrove Tahura adalah pembangunan bagian depan Pura Luhur Candi Narmada dan pembangunan taman di depan patung I Gusti Ngurah Rai Tuban.
Selain itu, juga dilakukan penataan dan pembangunan sarana-prasarana di Garuda Wisnu Kencana, penataan Jalan Tol Bali Mandara, pelebaran jalan dan penataan di sejumlah jalur pejalan kaki.
"Ini membuat Bali menjadi sangat rapi dan indah, dipergunakan untuk G20 tapi begitu selesai ini bermanfaat dalam rangka mendukung ekosistem kepariwisataan Bali agar naik kelas ke depan. Ini berjangka panjang, selain itu kemudian juga produk-produk lokal Bali digunakan untuk jamuan di hotel," kata Koster.
Load more