Jembrana, Bali - Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana membenarkan, adanya seorang siswi SMA hilang terseret arus dan hingga kini belum ditemukan. Siswi tersebut terseret arus saat melewati jembatan alternatif di sebelah utara jembatan Biluh Poh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembarana, Bali, yang merupakan akses utama dan saat ini sedang ditutup.
"(Dia melewati) jembatan lain alternatif, yang ada di sebelah utara di jalur utama," kata AKBP Juliana, saat dihubungi Senin (17/10).
Sementara dari informasi yang dihimpun korban adalah siswi SMA kelas 3 di Desa Penyaringan, bernama Ni Putu Widya Margareta. Dia terseret banjir pada Minggu (16/10) kemarin. Saat itu, korban sedang berangkat ke Pasar Lelateng di Kecamatan Negara bersama ayahnya, namun tergelincir ke sungai yang airnya meluap.
Seperti yang diberitakan, akibat banjir bandang yang menerjang jembatan Biluh Poh di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembarana, Bali, mengakibatkan jalur utama Gilimanuk- Denpasar, Bali, tidak bisa dilewati dan saat ini ditutup.
Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, bahwa banjir bandang terjadi pada Minggu (16/10) kemarin hingga pukul 22:00 Wita dan membawa kayu-kayu besar yang terseret arus sungai dan masih berserekan di atas jembatan.
"Iya akses Gilimanuk-Denpasar tertutup di Mendoyo. Tadi malam air meluap dan tertutup sampai sekarang, karena sekarang meterial-material dibawa oleh banjir masih menutupi jembatan," kata AKBP Juliana, saat dihubungi Senin (17/10).
Sementara, dengan tertutupnya jalur yang biasa dilewati kendaraan dari Jawa ke Bali ini, pihaknya menurunkan sekitar 120 petugas gabungan mulai dari Polri, TNI, BPBD Jembarana, dan SAR Bali serta alat berat untuk membersihkan kayu-kayu di jembatan tersebut.
Load more