Lembata, Nusa Tenggara Timur- Gunung Ili Lewotolok, kembali mengalami erupsi. Gunung api itu meletus 2 kali pada Jumat (1/7/2022) malam.
"Setelah petang tadi erupsi dengan ketinggian 1.300 meter, malam ini gunung kembali erupsi 2 kali disertai lontaran lava pijar ke segala arah. Erupsi ini terekam di sesmogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi selama 59 detik," ungkap Ketua Pos Pengamatan Gunung api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, kepada tvOnenews, Jumat malam.
Dikatakan Arakian, letusan Ili Lewotolok malam ini disertai gemuruh kuat. Dan untuk menghindari risiko, dia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok, radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.
Arakian meminta warga Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona Lembata agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
"Meski terjadi gemuruh kuat, dari pos gunung api belum merekomendasikan untuk evakuasi. Kami terus pantau vulkaniknya. Namun demkian koordinasi tingkat desa dan BPBD terus kita lakukan," kata Arakian.
Sementara itu sejumlah warga desa yang berada di kaki gunung dengan ketinggian 1.423 meter ini mengaku panik lantaran letusan dibarengi dengan hujan abu vulkanis, tepatnya di Desa Bungamuda, Desa Amakaka, dan sekitarnya bahkan sampai ke Lewoleba.
"Warga panik. Namun kita arahkan agar tetap tenang selalu waspada. Kita juga mengimbau agar menggunakan masker demi kesehatan menyusul terjadinya hujan abu vulkanis," kata Tofik Lagamaking, Kepala Dusun Bungamuda.
Lagamaking berharap, pihak pos pengamat maupun BPBD Kabupaten terus memberikan informasi perkembangan aktivitas gunung agar warga desa tidak panik. (ofk/act)
Load more