Larantuka, tvOnenews.com - Pasca konflik antar desa Bugalima dengan desa Ile Pati di Pulau Adonara, Kecamatan Adonara Barat, kehidupan Maria Noeng (35), wargs desa Bugalima, sangat memprihatinkan.
Betapa tidak, kini bersama suami dan dua orang buah hatinya, kini maria bersama suami dan dua anak mereka, harus tinggal di gubuk bambu, beratap rumput ilalang, berlantai tanah milik kerabat suaminya.
"Kami pinjam rumah kerabat suami untuk bisa berlindung dari panas dan hujan," ungkap Maria disela-sela aktivitasnya pasca konflik, Rabu (30/10/2024) siang.
Dikisahnya Maria, saat malam tiba, dirinya bersama keluarganya pun harus tidur di tempat tidur yang terbuat dari belahan bambu.
Pasalnya, rumah yang dibangun dengan susah payah ini, kini tersisa abu akibat dibakar saat konflik pada senin lalu.
"Rumah yang kami bagun bersama sudah rata dengan tanah karena dibakar," ujarnya.
Tidak sampai di situ saja, lanjut Maria, saat tinggal di rumah pinjaman milik kerabat ini, dirinya juga masih mengalami kesulitan, lantaran tidak ada perabot rumah tangga yang bisa digunakan untuk memasak beras bantuan yang diberikan kepala desa, menyusul ditariknya pasukan Brimob untuk kembali ke Polda NTT bersama peralatan dan Mobil Dapur umum.
"Tadi malam kami dibagikan beras per kk 10 kg. namun kendala yang kami alami mau masak pakai apa, semua sudah hagus jadi debu," ujarnya.
Maria Berharap, pemerintah kabupaten lebih serius dalam menangani warga yang menjadi korban sehingga masyarakat lebih nyaman seperti sebelum pasukan TNI-Polri di tarik kembali.
"Kalau biaa bantu kami dapur lagi untuk sementara waktu. Karena saat ini mau beli perabot dapur, pakai apa?? Yang ada hanyalah pakaian dibadan," keluhnya sambil berharap penuh.
Hal senada pun diungkapkan Kepala Desa Bugalima, Rikardus Baka Tukan, tentang pentingnya dapur umum bagi warga bugalima yang menjadi korban akibat rumahnya dibakar.
"Pemda Flotim janji akan bangun dapur umum sebelum pasukan brimob ditarik kembali ke kupang, namun hingga saat ini tak kunjung tiba," kata Tukan. (ofk/frd)
Load more