Sikka, tvOnenews.com - Sebanyak 917 warga di kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, digigit anjing penyebab Rabies, lima warga diantaranya meninggal dunia.
"Kasus gigitan terus melonjak hingga kini mencapai 917 kasus. 5 warga meninggal dunia akibat positif Rabies," kata Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) Sikka, Margaretha Movaldes Da Maga Bapa yang juga sebagai ketua Tim Penanggulangan Rabies Sikka, Sabtu (27/4/2024) siang.
Dijelaskan Pj. Sekda Sikka, yang akrab disapa Femi Bapa, peningkatan kasus Rabies ini terjadi sejak Januari hingga April 2024 tersebar di enam kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka.
"Saat ini ada 6 kecamatan yang masuk zona merah Rabies dengn kasus kematian 5 warga. Tiga warga yang meninggal akibat rabies ini berasal dari Pulau Palue," jelasnya.
Melihat kondisi ini, tegas Femi Bapa, Pemerintah Kabupaten saat ini tengah gencar melakukan vaksinasi terhadap puluhan ribu hewan penyebab Rabies di seluruh kecamatan yang ada.
"Lebih dari itu, status kita sudah KLB Rabies. Maka kita juga melakukan eliminasi selektif terhadap hewan yang diduga Rabies, dengan mengerahkan aparat TNI, POLRI dan pihak Kecamatan," tegas Femi.
Dalam upaya penanggulangan HPR, kata Femi menambahkan, pemerintah Kabupaten Sikka juga mengalami kendala dalam ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan juga Vaksin Hewan Penyebab Rabies.
"Walaupun dalam keterbatasan, kita komit untuk perangi kasus rabies ini. Dan kita juga telah meminta Kemenkes agar bisa memberikan bantuan VAR bagi kita. Karena stok kita terbatas," paparnya. (ofk/frd)
Load more