Sikka, tvOnenews.com - Demi Hidup Sehat, Maria Yuliana Tanga, siswa kelas 3 SDI Uwa di pulau Palue, rela tinggalkan ruang kelas dan mengantri sejak pagi hari di Puskesmas Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/4/2024) pagi, demi Vaksin Anti Rabies (VAR).
Yuliana rela antri bersama puluhan pasien lainnya karena menjadi salah satu korban gigitan anjing liar pada bulan September 2023 lalu, namun belum pernah mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies.
"Saya datang untuk vaksin rabies pak. Karena sejak bulan sembilan kemarin saat digigit anjing, saya tidak pernah dapat suntikan Vasin," ungkap bocah berusia 9 tahun saat mengantri didepan Puskesmas Palue, Selasa Pagi.
Dikatakan Yuliana, dirinya datang ke Puskesmas setelah diberi tahu oleh orang tuanya jika VAR sudah ada di puskesmas Palue. Dengan demikian dirinya bisa mendapatkan pelayanan agar dapat mencegah virus rabies yang disebabkan oleh Anjing yang menggigitnya saat delapan bulan lalu.
"Orang tua kasih tau saya bahwa di puskesmas sudah ada vaksin makanya saya datang untuk berobat," tuturnya penuh kepolosan sambil menunjukkan kartu periksa kesehatan dan selembar kartu Keluarga ditangannya.
Namun hingga jam 13.00 WITA, Yuliana tidak mendapatkan suntikan VAR, karena Stok terbatas.
Sementara itu, Maria Margatera Bogar, kapala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit saat di konfirmasi tvOnenews ditengah Vaksinasi di Empat desa di Pulau Palue mengaku stok VAR sangat terbatas.
"Jatah untuk Palue, VAR sebanyak 20 vial. Dan ini kita prioritaskan bagi korban yang digigit anjing sejak beberapa hari lalu yang belum divaksin dan juga petugas Vaksinasi yang kini melakukan vaksinasi terhadap HPR di palue," terangnya.
(ofk/asm)
Load more