Sumbawa, tvOnenews.com - Program Pengabdian Masyarakat (Promer) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sumbawa, menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, NTB.
"Sosialisasi pencegahan stunting ini dihadiri oleh Kepala Desa Brang Kolong, Ketua PKK, para dosen, mahasiswa, dan warga desa, bertujuan memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya pencegahan stunting, khususnya pada balita," kata Dosen Pendamping Promer UTS, Sahri Yanti, Senin (20/11/2023).
Sahri Yanti, menjelaskan persoalan stunting adalah persoalan serius dan merupakan persoalan semua pihak yang harus ditangani bersama.
"Seriusnya permasalahan stunting dalam konteks Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030. Indonesia, dengan tingkat stunting 21.6% pada tahun 2022, masih menghadapi tantangan yang signifikan," katanya.
Yahri Yanti merincikan, menurut data survei status gizi Indonesia 2022, grafik tertinggi stunting muncul pada rentang usia 24-36 bulan. Meskipun ada penurunan angka stunting di NTB dari 33.49% (2018) menjadi 14.76% (Februari 2023).
"Yang perlu diingat bahwa anak tetap rentan terhadap masalah gizi," tegasnya.
Sosialisasi tersebut mencapai hasil positif dengan antusiasme tinggi dari para peserta, terutama para Ibu PKK. Demo masak dengan menggunakan bahan-bahan bergizi seperti susu, buncis, wortel, dan kol memberikan inspirasi pada kreativitas ibu-ibu dalam menyajikan makanan sehat bagi anak-anak mereka.
"Tim memberikan panduan dalam demo masak yang tidak hanya informatif tapi juga menghibur. Semangat para mahasiswa, panitia, dan peserta, termasuk anak-anak, turut menambah keberhasilan acara ini," katanya.
Kerjasama antara UTS dan DP2KBP3A dalam upaya mengatasi stunting di Desa Brang Kolong memberikan harapan bahwa permasalahan gizi anak dapat terus diperangi dengan sinergi dari berbagai pihak.
"Kegiatan ini menjadi langkah konkrit dalam menjawab tantangan kesejahteraan anak-anak di masa depan," pungkasnya. (irw/frd)
Load more