Dia berharap Pemda melalui Dinas Dikbud mampu melahirkan kurikulum muatan lokal sehingga bahasa daerah terus berkobar dan menjadi bahasa Ibu yang tidak bisa disebutkan sebagai bahasa kedua.
"Melalui FTBI mampu menggerakkan tidak hanya para guru atau guru master yang sudah dilatih kantor bahasa, namun bisa memberikan pengimbasan yang ebih luas sesuai dengan target yang tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri melalui kantor Bahasa NTB," jelasnya.
Kegiatan pembukaan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Bahasa NTB, Wakil Bupati Sumbawa, Ketua Majelis Adat lembaga Adat Tana Samawa, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Kepala Pusat Pusat Penguatan dan pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Ketua Umum Pajatu Adat,serta para Pariwa Adat Lembaga Adat Tana Samawa. (Irw/frd)
Load more