“Untuk periode yang sama, yang masuk melalui Pelabuhan Benoa dengan Kapal pesiar mencapai 37 ribu lebih,” ujarnya.
Kemudian, mencermati perkembangan dewasa ini, Anggiat mendorong pemerintah daerah untuk menggarap potensi wisman yang masuk dengan kapal pesiar.
“Ini wisatawan yang kita inginkan, karena durasi pendek dan mereka pasti belanja. Kembangkan dermaga dengan prasarana pendukung seperti toko souvenir,” sarannya.
Terkait dengan maraknya pelanggaran WNA yang belakangan mencuat ke permukaan, pihaknya memandangnya sebagai tantangan global.
“Seperti kita ketahui, situasi ekonomi Eropa tak begitu baik, sehingga banyak WNA yang kemudian menangkap peluang di Asia Tenggara dan negara kita menjadi tujuan karena rezim visa terbuka, contohnya penerapan VoA. Jamak kalau kemudian banyak yang memanfaatkan untuk menemukan peluang usaha. Ini tantangan kita bersama,” ujarnya.
Menurutnya, persoalan ini perlu disikapi dengan sinergi dan kerja bersama. Ia menyarankan pelibatan pecalang dalam menyikapi persoalan yang berkaitan dengan pelanggaran WNA. Terkait dengan ide Wagub Cok Ace untuk memajang informasi jumlah WNA yang dideportasi di lokasi strategis, menurutnya itu adalah hal yang bisa diterapkan. (awt/hen)
Load more