Jembrana, tvOnenews.com - Peninjauan arus mudik dilakukan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan para stakeholder lainnya di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
"Saya melihat juga ada strategi yang diterapkan manajemen tata kelola untuk mengantisipasi lonjakan penumpang ini, sampai bisa menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang, itu sudah cukup baik," kata Koster.
Ia juga menyebutkan, kapal yang telah beroperasi sebanyak 32 kapal dan satu kapal berukuran besar. Menurutnya, jumlah ini sudah bisa mengantisipasi lonjakan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk.
"Hanya saja lalu lintas di pelabuhan itu yang tidak memungkinkan karena waktu antre terlalu lama. Jadi, apa yang sudah dipersiapkan saya kira sudah sangat optimal dan sistem yang diterapkan ini berjalan dengan baik," ujarnya.
"Kita berharap para pemudik, umat muslim khususnya yang akan menjalankan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarganya, dapat merayakan dengan baik dan kita semua berharap dalam perjalanan selamat, rahayu dan baliknya juga selamat," ujarnya.
Sementara, Junaidi selaku Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan, bahwa secara kumulatif dari H-7 hingga H-4, kenaikan penumpang mencapai 33 persen dan untuk kendaraan mencapai 30 persen.
"Secara kumulatif H-7 sampai dengan H-4 kemarin ini, ada kenaikan 30 persen untuk kendaraan dan 33 persen untuk penumpang. Karena lebaran tahun ini luar biasa dan alhamdulillah tidak ada Covid-19 lagi. Tentu kita upayakan bersama untuk angkutan mudik tahun 2023 ini dapat berjalan dengan baik, aman, nyaman dan juga berkesan," ujarnya.
Kemudian, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Muhammad Yasin menerangkan, untuk akumulasi dari H-7 hingga H-4 tercatat sebanyak 232.337 penumpang yang sudah keluar Bali. Lalu, untuk rincian kendaraan yang sudah keluar Bali dengan waktu yang sama yaitu, 37.612 roda dua, 20.673 unit untuk kendaraan roda empat serta sebanyak 2.389 unit bus dan 12.778 unit truk.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa bila dibandingkan tahun 2022, kenaikan penumpang di 2023 itu sekitar 33 persen dan 30 persen untuk kenaikan kendaraan. Menurutnya, hal ini terjadi karena tidak ada pembatasan Covid-19 pada tahun ini, sehingga pemudik lebih banyak.
"Jadi secara akumulatif dibandingkan 2022 itu sekitar (kenaikan penumpang) 33 persen. Karena memang tidak ada lagi pembatasan," ujarnya. (awt/hen)
Load more