Tual, Maluku - Beredar kabar salah satu rumah ibadah di Kota Tual, dibakar. Kabar tersebut dibantah Kepolisian Daerah Maluku sebagai informasi hoaks.
"Pelaku yang menyebarkan informasi terbakarnya Masjid yahh berdekatan dengan kantor Wali Kota Tual telah kami amankan, karena diduga pelaku telah memberikan informasi hoax," ucapnya.
Di saat yang sama, putra asal Kepulauan Kei ini juga meminta agar masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi hoaks yang tidak benar dan tidak jelas sumbernya.
Dikatakan akibat informasi bohong tersebut sempat terjadi konsentrasi masa melalui postingannya.
"Tadi pagi sempat terjadi konsentrasi masa dan situasi memanas karena salah satu warganya menyampaikan bahwa salah satu masjid atau musala telah terbakar, dan pelaku sudah diamankan Polres Kota Tual dan di back-up Polda Maluku, dan atas perintah Kapolda pelaku harus diproses hukum," tegasnya.
Untuk meredam situasi yang memanas, Kabid Humas menyampaikan aparat Brimob Polda Maluku dibantu TNI dari batalion 733 dikerahkan ke lokasi kejadian. Selain itu sejumlah aparat kepolisian dari Polres Tual dibantu TNI batalion 734 juga telah disiagakan. Sehingga waktu terupdate kondisi telah kembali kondusif.
Direncanakan kata Kabid, Polda Maluku juga akan memberangkatkan 2 Peleton pasukan yang terdiri dari 1 Pelaton Brimob dan 1 Pelaton Sahabara Polda Maluku.
"Besok dua Peleton pasukan Brimob dan Sabhara akan diberangkatkan untuk melakukan pengamanan,” terang Ohoirat.
Di saat yang sama diinformasikan insiden terjadi kembali dua anggota polisi menjadi korban, mereka adalah Kabag OPS Kota Tual dan Danton Dalmas.
Untuk korban dari masyarakat sesuai data korban yang kini di rawat di rumah sakit Kota Tual sebanyak 34 orang. Diungkapkan dirinya sangat menyangkan terjadinya kejadian ini.
"Atas kejadian ini lima anggota polisi alami luka luka dan puluhan warga menjadi korban." ujarnya.
Namun demikian, dirinya pun menegaskan kondisinya telah berangsur aman, namun gerakan pasukan terus dilakukan ke lokasi untuk menciptakan kedamaian di Kota Tual.
Ia mengakui di lokasi insiden banyak beredar informasi miring sehingga berpotensi pada tindakan kekerasan.
"Isu miring tersebar dan ada saja tindakan kekerasan, sehingga warga diminta untuk tidak mudah terprovokasi, " tukasnya (ris/ebs)
Load more