BSKDN Kemendagri Minta Kaltara Replikasi Inovasi Lintas Sektor untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemendagri
Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Noudy R.P Tendean meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) untuk memperkuat tata kelola inovasi daerah dan memperluas penerapannya ke berbagai sektor pelayanan publik.
Hal itu disampaikan Noudy saat membuka kegiatan Workshop Penguatan Tata Kelola Inovasi Daerah untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Dasar di Provinsi Kalimantan Utara secara daring dari Ruang Video Conference BSKDN pada Senin, 10 November 2025.
Noudy menjelaskan, urusan kesehatan dan pendidikan masih mendominasi pelaksanaan inovasi daerah di Kaltara. Noudy mengapresiasi langkah tersebut, namun menilai bahwa pemerintah daerah perlu memperluas inovasi ke sektor lain agar manfaatnya lebih merata.
"Urusan kesehatan dan pendidikan masih menjadi yang paling banyak mendominasi perkembangan inovasi di Provinsi Kalimantan Utara. Ini merupakan hal baik, tetapi ke depan perlu diperluas ke berbagai sektor lainnya secara berimbang," ungkap Noudy.
Dia juga menyoroti kondisi penyebaran inovasi daerah di Indonesia yang belum merata. Berdasarkan hasil pemantauan BSKDN, sebagian besar inovasi masih terpusat di wilayah barat seperti Pulau Jawa dan Sumatra, sementara wilayah timur termasuk Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua masih menghadapi tantangan dalam pengembangan inovasi.
“Kondisi ini tentunya memberikan signal bagi kita untuk seluruh komponen bangsa di wilayah timur Indonesia untuk menggerakan inovasi sehingga ke depan akan memberikan perkembangan yang signifikan," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Noudy juga menyoroti capaian inovasi sejumlah daerah di Kaltara, termasuk Kabupaten Nunukan yang saat ini memperoleh skor Indeks Inovasi Daerah sebesar 29,28 dan masih tergolong kurang inovatif. Dirinya berharap hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah daerah setempat agar lebih serius memperkuat tata kelola inovasi.
“Khusus Kabupaten Nunukan, dengan skor indeks yang tergolong kurang inovatif perlu terus meningkatkan kapasitas dan komitmennya salah satunya melalui kolaborasi antar daerah yang juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan," jelasnya.
Lebih lanjut, Noudy menyampaikan, peningkatan kualitas tata kelola inovasi tidak hanya bergantung pada kemampuan menciptakan inovasi baru, tetapi juga pada kemampuan untuk mereplikasi inovasi yang telah terbukti berhasil di daerah lain.
Load more