Bali, tvOnenews.com - Warga Kota Denpasar, Bali digegerkan dengan kabar adanya temuan mayat orok bayi di lemari salah satu kamar indekos atau kos-kosan, Jalan Tukad Musi, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Bali.
Temuan orok menjadi geger, karena warga melapor ke polisi. Hal itu lantaran sebagian warga mencium bau dari dalam kamar kos-kosan.
Maka dari itu, pihak kepolisian Polsek Denpasar Timur langsung mendatangi TKP atau kos-kosan tersebut.
Namun, setelah diselidiki ibu orok tersebut adalah seorang perempuan berinisial MP yang sedang dirawat karena keguguran di Rumah Sakit Wangaya, Denpasar, Bali.
Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Nengah Sudiarta mengatakan bahwa peristiwa penemuan orok tersebut terjadi pada Sabtu (11/2/2023) sekitar pukul 13.00 WITA.
"Karena sudah tiga hari bau jadi warga melapor ke Polsek," kata Kompol Sudirta, saat dihubungi Jumat (17/2/2023) malam.
Ia menyebutkan, bahwa orok tersebut ditaruh orang tua bayi di bawah lemari. Hal ini lantaran saat itu sang ibu, MP keguguran dan sempat pingsan lalu dibawa ke rumah sakit untuk dirawat sehingga tidak sempat mengurus orok tersebut.
"Itu keguguran, (ditaruk) dibawah lemari. Dia keguguran pada saat ke kamar mandi, terus karena pendarahan sempat pingsan, karena tidak ada siapa dia sendiri, dia menghubungi saudaranya ke rumah sakit dan dia tidak sempat mengurus itu (orok bayi) makannya dia ditaruk di situ," ujarnya.
Kemudian, setelah dirawat tiga hari di rumah sakit, baru MP memberitahukan saudaranya bahwa ada orok di kamar kosnya. Sehingga, orok tersebut langsung dievakuasi oleh petugas.
"Dia (MP) belum menikah baru pacaran. Hasil lidik sementara dan pemeriksaan saksi-saksi itu karena ke guguran biasa. Belum ada indikasi kesengajaan digugurkan," bebernya.
Ia juga menyebutkan, bahwa pacar MP juga tidak tau kalau MP sedang hamil dan hingga saat ini tidak ada indikasi bahwa hal tersebut karena aborsi atau sengaja digugurkan.
"Pacarnya malah tidak tau kalau pacarnya hamil. Kemarin dari pihak keluarga tidak mempermasalahkan soal itu karena dianggap keguguran biasa," ujarnya. (awt/aag)
Load more