Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan akan segera menangkap Ismail Bolong setelah beredar adanya dugaan suap tambang ilegal di Kalimantan Timur yang melibatkan oknum pejabat polri.
Kapolri juga menurunkan tim dari Polda Kalimantan Barat hingga Mabes Polri untuk melakukan pencarian terhadap Ismail Bolong.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen bersih-bersih internal di tubuh Polri masih jadi prioritas dimulai dari kasus Ismail Bolong.
Ismail Bolong/tangkapan layar Instagram-Terang Media
Kasus dugaan suap tambang ilegal di Kalimantan Timur yang diungkapkan seorang mantan anggota polisi Ismail Bolong tersebut menyeret sejumlah nama besar di tubuh Polri.
Kapolri mengatakan pihak kepolisian masih mengumpulkan bukti pidana dengan menurunkan tim dari Polda Kalimantan Barat hingga Mabes Polri untuk melakukan pencarian terhadap Ismail Bolong.
Sebelumnya video pengakuan Ismail Bolong mantan anggota polisi dari satuan Intelkam Polresta Samarinda ini beredar luas di media sosial.
Ismail Bolong mengaku dirinya bertindak sebagai pengepul batubara dari lokasi tambang batubara ilegal yang tidak memiliki izin di Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dari aktivitas ilegal ini, Ia berhasil meraup keuntungan mulai dari Rp5 miliar hingga Rp10 miliar rupiah per bulan, bahkan pada tahun 2021 Ia mengaku telah menyetorkan dana ke sejumlah oknum pejabat Polri termasuk Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.
Atas peredaran video Ismail Bolong tersebut, Kabareskrim Komjen Polisi Agus Andrianto bahkan dilaporkan ke Propam Mabes Polri oleh Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi.
Agus Andrianto dilaporkan atas dugaan penerimaan gratifikasi penambangan ilegal di Provinsi Kalimantan Timur.
Namun belakangan setelah viral, Ismail Bolong kembali memberikan klarifikasi dan menyatakan bahwa dirinya berbohong karena mendapat tekanan.(awy)