Sidoarjo, tvOnenews.com - Proses Evakuasi korban runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al khoziny, Sidoarjo, masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Hingga hari kelima pasca peristiwa nahas tersebut, suasana duka masih menyelimuti posko utama.
Sejumlah orang tua santri tampak menunggu dengan penuh harap ditemukannya anak-anak mereka yang hingga kini belum ada kabar.
Menurut data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masih ada 56 korban yang dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.
Sementara itu, hingga pagi tadi pukul 10.00 WIB, sudah ditemukan tiga jenazah tambahan. Tim SAR terus bekerja keras menyingkirkan reruntuhan, dengan harapan seluruh korban dapat segera ditemukan.
Salah satu wali santri yang datang dari Kediri, mengaku sudah lima hari berada di lokasi sejak musibah terjadi.
Ia masih menunggu kabar anaknya, Khairul Muttaqin, yang tercatat sebagai salah satu santri kelas menengah di ponpes tersebut.
Ia juga menceritakan bahwa insiden terjadi saat santri sedang melaksanakan salat Asar berjemaah.
Menurutnya, ada dugaan kegiatan pembangunan di bagian atas gedung tetap berlangsung meski santri tengah beraktivitas di bawah.
Sejumlah pejabat negara pun telah meninjau lokasi, termasuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Pemerintah pusat dan daerah berjanji akan memberikan perhatian serius, baik untuk penanganan korban maupun evaluasi menyeluruh terhadap standar bangunan pesantren agar kejadian serupa tidak terulang.
Evakuasi diperkirakan akan terus berlangsung hingga malam hari. Tim SAR menggunakan Alat berat setelah dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di dalam reruntuhan.