Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan satu keluarga oleh seorang remaja di bawah umur ini menjadi kabar yang mencengangkan.
Pelaku pembunuhan yang berusia 14 tahun itu mengaku mendengar bisikan-bisikan yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan yang sangat sadis.
Polisi dari Polres Jakarta Selatan dibantu Polsek Cilandak melakukan penyelidikan di rumah tempat kejadian pembunuhan oleh seorang anak usia 14 tahun yaitu di Taman Bona Indah Cilandak.
Nampak jejak-jejak Sabtu dini hari berdarah itu di rumah itu diantaranya terlihat di pagar, tembok garasi, dan juga di depan pagar rumah tetangga.
Setelah penyelidikan di rumah petugas kepolisian termasuk petugas Inafis juga membawa keluar sejumlah barang yang diyakini bukti pembunuhan tersebut.
Dari keterangan pelaku, dikatakan pembunuhan itu dilakukan menggunakan pisau dapur.
Korban pertama penusukan adalah sang ayah yang sedang tertidur bersama sang ibu di kamar lantai dua.
Sang ayah ini ditikam berkali-kali hingga kemudian tewas. Sang ibu terbangun lalu menjadi korban berikutnya.
Namun sang ibu berhasil melarikan diri sambil berteriak dan di saat itulah sang nenek yang sedang tertidur awalnya di lantai satu di kamar ini terbangun dan keluar kamar.
Sang nenek pun menjadi sasaran berikutnya hingga tewas.
Sementara sang ibu yang sudah berhasil keluar rumah menarik perhatian warga dan juga petugas keamanan yang akhirnya berhasil mengamankan pelaku.
Usai diotopsi nenek yang menjadi korban penikaman oleh cucunya yang masih di bawah umur dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan. Korban diketahui aktif di sejumlah pengajian.
Rut Megawati dimakamkan Sabtu sore di TPU Tanah Kusir Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Rut tewas di tangan cucu kesayangannya yang baru berusia 14 tahun.
Rut dimakamkan di satu liang lahat dengan suaminya yang meninggal beberapa waktu lalu.
Rut meninggal di usia 69 tahun. Rut selama ini aktif di sejumlah pengajian bahkan Rut juga menjadi pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid dan juga Paguyuban Kompleks.
Rut ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk yang tragisnya dilakukan oleh cucu kesayangannya.
Kepada polisi sang cucu yang berusia 14 tahun itu mengaku mendengar bisikan-bisikan di kepalanya yang membuatnya ia tidak bisa tidur dini hari hingga akhirnya berujung melakukan penikaman pada nenek, ayah, dan juga ibunya.
Kriminolog Haniva Hasna mengatakan sebenarnya siapa pun sebetulnya punya dua sisi, positif dan negatif.
“Kita sebetulnya punya kekuatan untuk melakukan kejahatan, tetapi kita punya kontrol diri sehingga kita tidak melakukan hal itu,” tutur Haniva.
Haniva menjelaskan, salah satu faktor seorang anak melakukan hal keji seperti membunuh orang tua, pertama adanya eh konflik yang berkepanjangan sehingga anak ini merasa bahwa orang tua atau keluarganya itu menjadi salah satu penyebab dia menjadi tidak bahagia.
“Atau tekanan-tekanan yang dilakukan oleh orang tua tanpa kesepakatan atau mungkin dia punya kepribadian yang salah gitu ya. Artinya dia punya sakit secara mental bisa jadi skizofrenia yang ditandai dengan delusi dan halusinasi yang membuat seorang anak itu memiliki pemahaman-pemahaman atau pendengaran-pendengaran atau penglihatan-penglihatan yang tidak bisa dilihat oleh orang lain,” ucap Haniva.
Menurut Haniva, hal ini sebetulnya bisa dideteksi secara dini oleh orang tua dan lingkungan.
Selain itu, ada juga hal-hal lain yang menyebabkan hal tersebut.
“Mungkin ada dendam atau trauma masa lalu yang membuat anak ini memiliki kebencian yang besar terhadap keluarganya. Biasanya ini disebut dengan familida, yaitu pembunuhan yang ada dalam sebuah keluarga yang dilakukan oleh bagian dari keluarga itu sendiri,” tambahnya. (awy)