Jakarta, tvOnenews.com - Sebelumnya, topan Khanun menghantam sejumlah negara di Asia termasuk Taiwan dan Jepang dan. Kini sedang menuju ke Korea Selatan.
Dahsyatnya topan ini menjadi kekhawatiran banyak pihak di Korea Selatan termasuk KBRI Seoul yang menghimbau agar WNI di Korea Selatan mewaspadai badai topan Khanun tersebut.
Sebelumnya, Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan berakhir lebih cepat dari jadwal menyusul peringatan munculnya siklon tropis atau Topan Khanun yang diperkirakan tiba 9-10 Agustus.
Sebelum peringatan topan muncul, gelaran Jambore Pramuka Dunia ke-25 itu juga sudah terganggu akibat gelombang panas ekstrem alias heatwave yang melanda Korsel.
Ribuan peserta dari tiga negara batal mengikuti acara tahunan tersebut.
Secara total, sekitar 43 ribu orang dari 158 negara, termasuk Indonesia, bergabung dalam Jambore tahunan ini yang digelar di Provinsi Jeolla Utara. Imbas peringatan kemunculan topan, peserta dari RI akan segera dievakuasi.
Topan Khanun sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak topan tropis di Samudera Pasifik.
Setiap tahun, Samudera Pasifik Barat menjadi sumber siklon tropis yang lebih banyak dibandingkan dengan cekungan samudera lainnya.
Faktanya, hampir sepertiga dari semua siklon tropis terbentuk di wilayah ini.
Jalur produksi siklon yang tak pernah berhenti ini mencakup rata-rata tahunan lebih dari 20 topan.
Hal ini dimungkinkan karena, sebagian besar, keberadaan perairan khatulistiwa yang hangat secara konsisten sepanjang tahun.
Topan, seperti angin topan dan siklon, mendapat nama saat mencapai tingkat intensitas dan sistem tertentu.
Topan Khanun juga dinamai Typhoon Falcon oleh Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA), karena terletak di dalam Area Tanggung Jawab Filipina (PAR) ketika menjadi Siklon Tropis. (awy)