tvOnenews.com – Timnas Indonesia ialah kekuatan utama di Asia Tenggara pada pertengahan 1980-an hingga awal 1990-an. Timnas pernah menang besar di Piala Raja Thailand 1989.
Setelah merebut medali emas pertama di SEA Games pada 1987, tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia hendak menjajal kekuatan di luar negara. Timnas menerima undangan rutin dari Thailand untuk mengikuti Piala Raja atau King’s Cup.
Indonesia pantas menjadi undangan karena Timnas ialah juara pada inaugurasi turnamen, edisi awal King’s Cup, yakni 1968, dan kemudian runner up pada 1969. Pasukan Garuda pun lalu menempati peringkat keempat pada 1970 dan 1971.
Menerima undangan dari federasi sepakbola Thailand, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memakai kesempatan tampil di Piala Raja (King’s Cup) untuk mengasah kekuatan Timnas.
PSSI menggunakan turnamen di Bangkok, Thailand, sebagai persiapan Timnas untuk mengikuti kualifikasi Piala Dunia 1990 zona Asia.
01 Februari 1989, Timnas memainkan pertandingan King’s Cup di Bangkok. Pasukan Garuda melawan peserta non-tim nasional, yakni FC Grenchen, klub profesional Liga Swiss.
Para pemain Indonesia sudah belajar dari pengalaman menghadapi klub lain yang jadi kontestan khusus di Piala Raja, yakni klub Korea Selatan, Lucky Goldstar.
Belajar dari kekalahan 0-2 oleh Lucky Goldstar, tim nasional Indonesia tak mau lagi menjadi target sebuah klub. Pada babak pertama, Timnas masih kesulitan menundukkan FC Grenchen, hingga skor 0-0 berlaku sampai pemain memasuki ruang ganti.
Namun seusai istirahat, Timnas langsung menggenjot gawang lawan. Kamaruddin Bettay membuka skor bagi Tim Merah-Putih dengan gol cepat pada menit 46.
Penonton kemudian menyaksikan penyerang Indonesia mencetak hat-trick dalam waktu cepat. Adityo Darmadi memberondongkan tiga gol dalam rentang lima menit saja, yakni pada menit 70, 73 dan 75.
Timnas unggul 4-0. Para pemain bahkan sudah membayangkan akan merebut kemenangan telak. Tapi sekitar lima menit menuju waktu akhir, FC Grenchen mendapat gol hiburan. Bek Robby Darwis tak sengaja memasukkan bola ke gawang timnya sendiri.
Kendati kebobolan satu gol, Timnas mempertahankan keunggulan atas klub profesional Swiss, FC Grenchen. Skor 4-1, Indonesia menang pada pertandingan King’s Cup (Piala Raja Thailand), pada 01 Februari 1989. (raw)
Load more