tvOnenews.com – Timnas Indonesia butuh banyak pertandingan persahabatan untuk mengasah kekuatan, apalagi menjelang turnamen besar. Pada 1950-an, Timnas pernah melawan Bulgaria.
Pada suatu masa, tim nasional (Timnas) sepakbola Indonesia rajin mengikuti turnamen internasional, bahkan menjadi juara. Timnas juga gencar melakukan pertandingan persahabatan, sebagai upaya memberi pengalaman tanding bagi pemain.
Pertandingan persahabatan terjadi tidak hanya dengan tetangga-tetangga di kawasan Asia, tapi juga dengan negara-negara jauh dari Eropa Timur, seperti Bulgaria.
21 Januari 1959, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengundang tim dari Bulgaria untuk melakukan pertandingan persahabatan di Jakarta. Pertemuan terjadi di Lapangan Ikada, di daerah yang kelak menjadi lokasi Monumen Nasional (Monas).
Partai persahabatan merupakan uji coba bagi masing-masing tim untuk mengasah kekuatan menjelang tampil di turnamen resmi. Indonesia menyiapkan Timnas yang akan bersaing pada kualifikasi Olimpik 1960 zona Asia.
Timnas juga bersiap untuk berkiprah di Merdeka Tournament atau Pestabola Merdeka 1960, yang merupakan kejuaraan tahunan untuk memperingati hari kemerdekaan Malaysia.
Tim tamu juga punya maksud kala berkunjung di Jakarta. Bulgaria bertujuan melakukan penjaringan atau seleksi pemain untuk membentuk tim nasional yang akan berjuang merebut tiket lolos ke Olimpik 1960 melalui kualifikasi di Eropa.
Setelah berhasil tampil perdana di cabang sepakbola Olimpik dan membuat kejuatan di Melbourne, Australia pada 1956, Indonesia ingin hadir lagi di perhelatan paling megah. PSSI berharap, Timnas dapat lolos ke Olimpik 1960 di Roma, Italia.
Untuk membiasakan para pemain melawan negara-negara Eropa, PSSI di bawah Ketua Umum Maladi mengundang tim dari Benua Biru.
Pelatih Antun Pogacnik, yang berasal dari Yugoslavia, berperan dalam komunikasi dengan negara-negara Eropa Timur, termasuk Bulgaria, agar bersedia melakukan pertandingan persahabatan.
Melatih Timnas sejak 1954, Pogacnik telah memberi sejumlah catatan positif. Ia membawa Pasukan Garuda menempati peringkat keempat Asian Games 1954, lalu sejarah perempat final Olimpik 1956, runner up Pestabola Merdeka 1957.
Pogacnik kemudian meningkatkan prestasi Timnas dengan merebut medali perunggu atau peringkat ketiga Asian Games 1958. Tim Merah-Putih juga menempati urutan ketiga Pestabola Merdeka 1958.
Di sisi lain, Bulgaria ialah peraih medali perunggu Olimpik 1956 di Melbourne. Namun di Jakarta, tim binaan pelatih Krum Milev tak bisa menundukkan Timnas Indonesia pada pertandingan persahabatan.
Bertarung alot selama dua babak, dua tim gagal mencetak gol. 21 Januari 1959, skor 0-0 mewarnai pertandingan persahabatan Timnas Indonesia dan tim Bulgaria B di Jakarta. (raw)
Load more