tvOnenews.com – Timnas Indonesia pernah jadi kekuatan potensial di kawasan Asia. Pasukan Garuda dapat bersaing dengan negara-negara lain, seperti pada kualifikasi Olimpik 1968.
Tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia seperti menjadi pelanggan tetap yang kerap datang di Bangkok pada awal 1960-an. Di sela hadir pada dua penyelenggaraan Asian Games, 1966 dan 1970, Timnas juga ikut kualifikasi Olimpik 1968 di Thailand.
Indonesia masuk Grup B atau Grup 2, bersama tuan rumah Thailand dan Iraq. Seharusnya ada tiga peserta lain, tapi Hong Kong, Malaysia, dan Pakistan mengundurkan diri, sehingga tersisa hanya tiga kontestan dalam persaingan kualifikasi tahap awal.
Panitia Olimpik menetapkan tiap Grup harus tetap berisi enam peserta. Lantaran tiga tim mundur, sistem pertandingan di Grup 2 berubah.
Bila Grup tetap berisi enam peserta, fase kualifikasi Olimpik seharusnya menggunakan pola setengah kompetisi, masing-masing tim bermain satu kali menghadapi lawan berbeda.
Namun sistem berubah, tiga peserta tersisa, yakni Indonesia, Thailand dan Iraq, kini harus saling berhadapan dua kali seolah menjalankan dua leg pertandingan.
20 Januari 1968, Indonesia kembali bertemu Iraq. Setelah menang 2-1 pada pertandingan pertama, Timnas optimistis dapat melewati laga kedua dengan baik lagi di Bangkok.
Laga kedua Iraq versus Indonesia memancing minat penonton lebih banyak ketimbang pertandingan pertama. Sebanyak 5.679 orang menyaksikan pertunjunkan di Supachalasai Stadium, Bangkok.
Gemuruh segera terdengar. Menit 22, wasit Norman Boswell asal Malaysia meniup peluit dan memberi isyarat telunjuk ke tengah lapangan yang menandakan pengesahan gol setelah Soetjipto Soentoro membuka skor bagi Indonesia.
Skor 1-0, Indonesia menjaga keunggulan sampai waktu untuk turun minum. Tim arahan pelatih Ernest Alberth Mangindaan percaya diri untuk merebut kemenangan kedua atas Iraq.
Tapi harapan tak berkembang jadi kenyataan. Seusai istirahat, tepat pada saat pertandingan berjalan satu jam, Iraq dapat menyamakan kedudukan 1-1 dengan Indonesia.
Seperti pada laga pertama, Nouri Dhiab kembali dapat menerobos pertahanan tim utusan PSSI dan membuat gol. Skor 2-1. Gol membuat Iraq bersemangat mengubah keadaan untuk membalas kekalahan 1-2 pada laga pertama.
Walau bagaimana pun upaya Iraq, Indonesia mampu mencegah serbuan lawan. Tim Merah-Putih pun berusaha menambah gol lagi pada sisa waktu tapi keadaan tidak berubah.
Sampai peluit terakhir berbunyi, skor 1-1 tidak berganti. 20 Januari 1968, Timnas Indonesia imbang 1-1 dengan Iraq pada pertandingan kualifikasi Olimpik 1968 Grup 2 di Bangkok, Thailand. (raw)
Load more