Alasan Timnas U-17 Tidak Pakai Baju Hitam Meski Dukacita atas Tragedi Kanjuruhan
- tvonenews/julio
Dalam suasana berkabung akibat Tragedi Kanjuruhan, kostum hitam bisa menjadi simbol dukacita. Tapi pada dua laga awal, manajemen Timnas U-17 mengikuti MCM dan tidak memakai kostum alternatif, seperti saat Timnas senior bertemu Curacao pada pertandingan persahabatan di Bandung.
“Kami memakai kostum merah sesuai dengan posisi sebagai away team sewaktu melawan Guam dan home team saat melawan Uni Emirat Arab. Kami memakai jersey merah bukan karena memilih, tapi berdasarkan hasil MCM,” terang Bima Sakti kepada tim tvOnenews.com.
Pengalaman Piala Asia 2007
Mundur ke belakang, saat empat negara ASEAN menjadi penyelenggara Piala Asia 2007, Indonesia mendapat tugas selaku tuan rumah Grup D. Pada pertandingan terakhir fase grup, Timnas yang berstatus home team akan bertemu Korea Selatan sebagai away team.
Namun saat tanding, Indonesia justru memakai jersey putih yang merupakan seragam kedua atau baju tandang Timnas. Korea Selatan malah mengenakan kostum utamanya yang berwarna merah. Seorang pejabat PSSI menjelaskan situasi berdasarkan sikap persahabatan di sepakbola internasional.
“Korea minta pakai baju merah karena stok jersey putih sudah berkurang sesudah pemainnya bertukar kostum waktu melawan Bahrain. Kita mengalah karena lebih mudah bagi Indonesia menyiapkan jersey pengganti ketimbang tamu yang bawa perlengkapan terbatas,” jelas pengurus PSSI pada AFC Cup 2007.
Kendati tidak memakai jersey alternatif warna hitam, Bima Sakti menjamin, timnya akan tetap tampil maksimal dengan kostum apa pun.
“Kami sangat sedih dengan Tragedi Kanjuruhan dan kita semua di sini selalu melakukan pengheningan cipta sebelum pertandingan. Kita berharap, tidak ada lagi tragedi di sepakbola nasional, juga dunia,” sambung Bima Sakti menjelang Timnas U-17 melawan Uni Emirat Arab. (raw)
Load more