Akui Merasa Sakit Hati, Ole Romeny Bongkar Apa yang Sebenarnya Terjadi di Timnas Indonesia: Itu Semakin Memburuk
- tvOnenews - Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com - Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny, mengaku masih merasa sakit hati soal kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026. Dia juga berbicara tentang situasinya di skuad Garuda pada Oktober lalu.
Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026 setelah kalah dua kali di putaran keempat zona Asia. Mereka takluk 2-3 dari Arab Saudi dan kemudian 0-1 dari Irak.
Pada saat itu, Romeny tidak bisa bermain maksimal karena dalam kondisi yang tidak bugar. Dia belum pulih sepenuhnya dari cedera metatarsal yang dialami pada bulan Juli.
Cederanya terjadi saat Oxford United menghadapi Arema FC di Piala Presiden 2025. Padahal, dia merasa bahagia ketika mengunjungi Indonesia bersama The U’s di musim panas lalu.
“Kami pergi ke kamp latihan bersama Oxford di Bandung musim panas lalu dan kami juga pergi ke Bali. Dengan begitu saya bisa melihat semua sisi Indonesia: itu benar-benar luar biasa,” kata Romeny dalam wawancara dengan media Belanda, De Gelderlander.
“Saya mematahkan kaki saya di Indonesia setelah sebuah tendangan yang hampir membunuh saya. Sebuah metatarsal patah: saya pernah mengalaminya sebelumnya, namun saya harus menjalani operasi sekarang,” tambahnya.
Pada saat itu, Romeny mengaku langsung terpikir tentang membela Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebab, itu mengancam partisipasinya.
“Saya menjalani operasi di Amsterdam dan menjalani rehabilitas di sana. Tujuan saya adalah untuk bugar di bulan Oktober, karena itulah ketika laga terpenting dalam sejarah Indonesia akan dimainkan,” tambahnya.
Dia berhasil pulih tepat waktu, namun tidak sepenuhnya. Pelatih Patrick Kluivert, yang kini sudah dipecat, pun hanya bisa memainkannya sebagai pengganti.
Romeny menjelaskan situasinya selama di Arab Saudi pada bulan Oktober tersebut. Dia mengaku tetap bertekad bermain karena membela Garuda adalah panggilan hati.
“Latihan-latihan pertama saya setelah cedera adalah di Arab Saudi bersama tim nasional, tepat sebelum kualifikasi Piala Dunia. Saya memainkan laga-laga internasional dengan hati. Dengan perasaan, terpacu adrenalin,” tandasnya.
Namun, kegagalan untuk mencapai putaran final masih membuatnya sakit hati. Sebab, mengingat segala pengorbanannya untuk kembali bugar tepat waktu.
Load more